Rabu, 12 Juni 2013

urgensi informasi


URGENSI INFORMASI 
ARIF RIDUAN

BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi informasi dewasa ini berkembang begitu cepat, seakan semua ilmu pengetahuan juga ikut berkembang mengikuti kecepatan perkembangan teknologi informasi, dan ini wajar karena pengembangan untuk teknologi informasi terus menerus dilakukan dengan memanfaatkan semua ilmu pengetahuan yang ada.
Sudah menjadi pengetahuan umum (common sense) bahwa dasar dari peradaban modern adalah teknologi. Teknologi merupakan dasar dan pondasi yang menjadi penyangga bangunan peradaban modern barat sekarang ini. Masa depan suatu bangsa akan banyak ditentukan oleh tingkat penguasaan bangsa itu terhadap teknologi. Suatu masyarakat atau bangsa tidak akan memiliki keunggulan dan kemampuan daya saing yang tinggi, bila ia tidak mengambil dan mengembangkan teknologi. Bisa dimengerti bila setiap bangsa di muka bumi sekarang ini, berlomba-lomba serta bersaing secara ketat dalam penguasaan dan pengembangan teknologi. Karena dunia secara teknologi informasi berbentuk datar, sehingga sisi dunia akan tampak semua oleh penghuninya.
Dalam dunia Islam pemanfaatan teknologi informasi seringkali dilakukan dan salah satunya adalah digunakan untuk berdakwah. Dewasa ini dunia dakwah seringkali menggunakan teknologi informasi untuk mempermudah komunikasi langsung antara jamaah dan nara sumber. Belum lagi yang memanfaatkan multimedia agar dakwahnya lebih interaktif. Hal ini bisa kita jumpai model dakwah seperti ESQ (Emotional Spiritual Quotient), dimana teknologi sangatlah dominan.
Data penggunaan teknologi informasi sebagai media dakwah juga terlihat terlihat dari pegguna fitur-fitur Islami yang bisa diakses lewat internet, data statistik (Effective Measure) pengguna internet di Indonesia mencapai 39.100.000 (peringkat 8 dunia) jika diambil prosentase 50% saja yang meng akses fitur Islami maka 20 juta orang yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai media dakwah baik secara kelompok maupun secara individual. Dan pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia dakwah akan meningkat ketika ada momen seperti bulan ramadhan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi .
Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat dikelola seperti halnya sumber-sumber lain .
Informasi adalah sumber konseptual yang mana menggambarkan sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh manajer. Jika skala operasinya terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer dapat memonitor sumber-sumber fisik dengan mengunakan informasi yang menggambarkan atau mewakili sumber-sumber tersebut.
Konsep Dasar Informasi dapat dijelaskan dengan beberapa definisi, antara lain:
1.      Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.      Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidak pastian tentang suatu keadaan atau kejadian . Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidak pastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3.      Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
B. Urgensi Informasi Dakwah Islam
Dakwah zaman sekarang sebagus apa pun sebuah agama atau ajaran, tidak akan memiliki arti dan manfaat jika hanya tersimpan dalam ide dan pikiran pemiliknya, tanpa disebarkan dan disiarkan kepada orang lain. Semua akan tinggal menjadi puing-puing yang tidak bernilai dan tidak bermanfaat. Karena itu, penyebaran dan penyiaran Agama islam sebagai petunjuk hidup dan salah satu perintah dari Allah awt. Namun kenyataan menunjukan bahwa penyiaran agama islam dewasa ini tertinggal dibandingkan dengan penyiaran agama, konsep, ide lain. Tampaknya salah satu faktor ketertinggalan ini adalah sistem penyiaran agama Islam kalah cepat dari pada sistem penyiaran agama dan konsep lain itu,terutama di bidang jaringan informasi dan jaringan kerja. Dakwah belum banyak mengunakan internet, homepage, serta media massa elektronik dan cetak.
Bagi seorang dai, penyampaian kebenaran islam kepada umat merupakan sebuah kewajiban. Secara khusus, memperbaiki dan meluruskan aliran dan paham sesat yang tumbuh subur dan semarak di kalangan umat islam Indonesia merupakan usaha yang harus dilakukan. Dalam usaha menyiarkan dakwah pada zaman modren tidak bisa lagi dilakukan secara perorangan atau sebuah lembaga saja seperti MUI. Di era global, keberhasilan dakwah islam sangat membutuhkan jaringan. Jaringan berarti hubungan horizontal dan vertical antara sejumlah elemen atau lembaga. Jaringan ini berfungsi sebagai saluran informasi secara timbal balik untuk tujuan bersama malalui tindakan tertentu. Semakin luas bentuk sebuah jaringan semakin efektif usaha yang dilakukan untuk keberhasilan program.
Urgensi jaringan bidang informasi dengan dakwah islam didasarkan kepada tiga prinsip berikut: Pertama,prinsip kewajiban dakwah. Kedua, prinsip mencari kebenaran. Tiga, perintah kerjasama dalam berbuat baik. Prinsip wajib dakwah didasarkan kepada Al-quran surat An-Nahl:125 yang artinya,”Ajaklah (manusia) ke jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik.” . Prinsip mencari kebenaran didasarkan kepada lima ayat pertama dari surat Al-alaq dan sejumlah hadis yang mewajibkan menuntut ilmu. Dalam menyampaikan dakwah, seorang dai harus manguasai ilmu yang hendak disampaikan. Di antara cirri dai yang berhasil dalam dakwahnya adalah cinta ilmu dan informasi sehingga penjelasan yang disampaikannya akurat dan argumentatif. Dalam memasukkan berita, dakwah islam sangat kurang dan selalu terlambat kerena tidak menggunakan teknologi informatika.
Prinsip kerjasama didasarkan atas surat Al-maidah: 2 yang memerintahkan manusia agar tolong-menolong dan kerjasama dalam memperjuangkan kewajiban. Dengan demikian, jaringan dimaksudkan di sini adalah jaringan kerjasama dengan pihak-pihak atau lembaga-lembaga di berbagai daerah dan negri untuk merealisasikan program dakwah. Paling tidak dakwah islam memiliki jaringan yang sama dengan mereka.
Sistem informasi sangat penting bagi kegiatan dakwah yang terdiri dari:

1.      Dunia masa depan adalah dunia informasi. Maju tidak suatu bangsa atau suatu Negara ditentukan oleh penguasa bangsa atau Negara atas informasi yang kian kompleks dan canggih. Bangsa Indonesia hanya akan berkembang maju apabila mampu mengusai informasi. Kalau informasi belum kita miliki, kita harus berupaya mendapatkannya dengan cara apapun.
2.      Suatu system informasi khususnya teknologi system informasi sudah banyak di gunakan masyarakat sebagai sumber informasi, sehingga kegiatan dakwah pun bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
3.      Proses penyampaian informasi dengan menggunakan system informasi lebih mudah karena system terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan membantu.
4.      Proses evaluasi lebih mudah.
Dakwah dengan menggunakan teknologi system informasi khususnya internet lebih mudah di akses oleh masyarakat karena keunggulannya yang tidak turn-off sepanjang masa. Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat. Diamana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi.
Dampak internet terhadap dakwah tentu saja ada nilai positif dan negatifnya. Positifnya saat ini internet banyak digunakan sebagai sarana untuk berdakwah. Karena sifatnya yang global dan tidak pernah turn-off. Selain itu semua orang di seluruh pelosok dunia hampir bisa menikmati fasilitas internet. Sehingga sangat berguna bagi kelancaran berdakwah. Internet bisa dijadikan sebagai media dakwah islami. Terbukti dengan adanya situs-situs dakwah dimedia internet seperti MyQuran.com,Ukhuwah.or.id dam lain-lain. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan internet membawa dampak positif bagi kemajuan dakwah. Dakwah yang dulu hanya bisa disampaikan melalui tabligh, seiring dengan kemajuan teknologi kini berkembang bahwa dakwah tidak terbatas sampai tabligh, tetapi bisa disampaikan melalui media internet walaupun satu ayat.

C. Sistem Informasi Dakwah
Sistem Informasi Dakwah terdiri dari dua kata yaitu system dan informasi dakwah. Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada system tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang di inginkan. Informasi Dakwah merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima guna melaksanakan dakwah atau pesan-pesan dakwah. Jadi, sistem informasi dakwah adalah:
1.      Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi tentang dakwah islam.
2.      Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi keislaman bagi pengambil keputusan/ pengendalian organisasi.
3.      Kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk nmencapai tujuan dalam sebuah organisas dalam berdakwah.
4.      Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentranformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna bagi agama dan kelangsungan dakwah.
Kedudukan Sistem Informasi dalam pelaksanaan Dakwah menempati posisi yang signifikan dan strategis mengingat fungsi utamanya yang akan mengelola seluruh data/informasi perkembangan maupun hasil-hasil pelaksanaan kegiatan Dakwah di lapangan. Melalui system informasi dakwah diharapkan akan menjadi sarana yang efektif untuk memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan serta hasil kegiatan program Dakwah secara keseluruhan.
Pada akhirnya, akurasi data serta informasi yang dihasilkan dari tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan dan Dakwah dalam rangka perbaikan dan upaya penyempurnaan kinerja program Dakwah.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem informasi dalam dakwah yang awalnya dilaksanakan secara manual dan membutuhkan waktu lama menjadi sebuah sistem informasi dakwah yang lebih efisien dan tentunya dapat berdaya guna tinggi. Pemanfaatan Internet sebagai media berdakwah sangatlah efektif, karena didukung oleh sifat internet yang tidak terbatas ruang dan waktu. Materi keislaman dan dakwah bias disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat murah. Informasi yang disebarkan lewat internet dapat menjangkau siapapun dan dimanapun asalkan yng bersangkutan mengakses internet. Tak hanya konsep dakwah konvensional yang dapat diberikan melalui internet. Umat Islam bisa memanfaatkan teknologi itu untuk kepentingan bisnis islami, silaturahmi dan lain-lain, oleh sebab itu, umat Muslim harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besarnya perkembangan teknologi informasi.
Secara umum mengenai urgensi system informasi manajemen dakwah dalam organisasi dakwah, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      System informasi manajemen dakwah merupakan sarana dan alat untuk menggambarkan secara factual mengenai kondisi dan situasi internal maupun eksternal organisasi dakwah.
2.      System informasi manajemen dakwah, membantu untuk memaksimalkan setiap fungsi-fungsi atau bidang manajemen organisasi dakwah.
3.      System informasi manajemen dakwah dapat membantu organisasi dakwah untuk melaksanakan kegiatan dakwah yang objektif dan tentunya agar dawah tidak nomoton dan kaku.
Adapun dalam hal peranan yang di jalankan dalam informasi dakwah, adalah sebagai berikut:
1.      Dengan adanya informasi dakwah maka akan transformasi metode dalam berdakwah
2.      Dengan adanya informasi dakwah dapat juga melakukan sesuatu dengan apa yang disebut dengan istilah transaksi dakwah online.
3.      Para da’I dituntut untuk melakukan pemodernisasian ‘kecil’ dalam dakwah yaitu dengan menggunakan teknologi informasi yang ada seperti email, telepon, web dan juga informasi lainnya. Tetap hal diatas haruslah  dikelola secara virtual.
DAFTAR PUSTAKA

Arbi, Armawati , Dakwah dan komunikasi, Jakarta Press, Jakarta , 2003
Munir ,M dan Wahyu. Manajemen Dakwah., Rahmat Semesta, Jakarta, 2006
http://pusdiklat-dewandakwah.com/dewan-dawah/pemikiran-islam/128-urgensi-jaringan-dakwah.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manaqib KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin

  Manaqib Syekh KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin Penulis Arif Riduan, S.Sos.I Alumni ponpes Nurul Janna...