Selasa, 16 Februari 2016

Aku Wisuda, dan Aku Sedih ( cerpen terbaru )

Aku Wisuda, dan Aku Sedih

entah mau dikatakan lebay, atau norak,kampungan ya terserah, namun inilah cerita yang telah terukir yangmungkin terlupakan

Pagi ini motorku berjalan pelan, melintasi hiruk pikuk aktivitas manusia dipagi hari, biasanya pagi hari kemarin aku berangkat menuju kekampus hijau, tempat dimana aku menimba ilmu agama serta ilmu konseling. Kali ini berbeda,aku menuju arah jalan kampus kuning,dimana diseberannya terdapat sebuah gedung besar yang hari ini aku bakalan diwisuda setelah 4 tahun berjibaku dengan teori, buku, organisasi, mencontek,midletes,final test, serta cinta.

Tatapanku kosong,motorku tetap saja pelan, beberapa kali aku dibalap oleh wisudawan lainnya yang juga menuju gedung tersebut,ada yang sudah memakai toga,ada yang bersama kekasihnya,ada yang memakai mobil bersama keluarganya, hal ini membuat senyumku melengkung lebar, " tak terasa aku hariini wisuda".
aku pun sampai di parkiran gedung,aku menunggu kedatangan orang tuaku, hampir setengah jam aku menunggu belumjuga mereka dating, yaa biasanya, mungkin mereka dandan dulu atau lagi jumpa pers sama tetangga bahwa anaknya hari ini mau wisuda. Hampir aku melambaikan tangan menyerah menunggu mereka, mereka pun dating,dengan mata yang berkaca-kaca. Ku ajak mereka berfoto untuk mengabadikan momen bersejarah ku ini sebelummasuk gedung.

cekreeeeekkk !!!
cekkreeeekkk !!
ganteng maksimal ,, cekreeekk !!!
Aku pun masuk gedung tempat dimana ada ribuan wisudawan yang bersuka cinta. Ku hanya duduk termenung, lihat kiri-kanan banyak kebahagiaan yang kulihat. Ada dua orang bersahabat sedang berselfi, ada beberapa orang laki-laki yang ku kenal mereka sangat akrab,kali ini bercanda Riya menceritakan masa-masa waktu kuliah.

Tanpa kata,diam, aku sepi ditengah keramaian.
bertahun-tahun masakuliahku ku isi dengan keceriaan dan kebahagiaan yang telah mereka ukir, ya mereka sahabat-sahabatku yang gila, yang sedikit agak gak waras, agak keras, suka ngeyel, berpakaian seenaknya, namun jangan salah mereka mempunyai nilai integritas yang tinggi, mereka mempunyai rasa persahabatan yang begitu berharga.

Terasa baru kemarin kami ke warnet sama-sama,mengerjakan tugas 10 menit, sisanya berjam-jam facebook'an, hahahahaha. Baru kemarin rasanya,main kartu yang taruhannya harga diri. Baru kemarin rasanya,pas memperhatikan pelajaran dari dosen handphone ku dibajak salah seorang dari mereka, melalui facebook dengan kalimat " aku merindukan belaian om Alex ", meski aku tahu siapa yang membajak, tapi dia tak pernah mengaku.

Baru kemarin rasanya, aku mau memukul sahabatku hanya karena dia menyembunyikan mie goreng yang akan ku masak. Baru kemarin rasanya aku melihat temanku ngelap muka dengan bendera HT* yang berkibar saat anggotanya sedang berkumpul. Baru kemarin pula rasanya aku melihat tingkah laku konyol dari salah satu dari mereka yang sok berbahasa Banjar, padahal baru beberapa minggu tingal di Banjarmasin,saat dia menelpol,pada saat itu mungkin dia lagi tersesat dan menelpon salah seorang sahabatku, dia berkata dengan nada keras " NEKK !! NEKK !! UNDA DIMANA NEK ???? NEK UNDA DIMANA NEK ????. gokil men.

Ketika siang hari setelah istirahat kuliah,tanpa aba-aba dan berita kami selalu berkumpul disebuah gedung yang dulunya tidak dipakai, disana kami melepas lelah, melepas baju juga terkadang apabila kepanasan, tidur siang juga disana,kadang-kadang patungan beli makan. sambil mendengarkan lagu dari mp3 handphone, terkadang sambil ngombrol bercerita terntang cinta seseorang, apalagi jika ada yang lagi galau pasti bakalan kena bully setengah mati. baru kemarin pula aku menumpang nebeng ikut kekampus sama sahabatku yang tak bosan-bosan menawarkan tumpangannya kepadaku.

waktu berjalan pelan,namun takkan mungkin kembali,beberapa semester terlewati. Kesibukan masing-masing mulai menjadi jarak,kegilaan-kegilaan yang lalu mulai mereda. Aku yang sibuk belajar mengejar SKS agar jangan sampai tertinggal, dan pula sibuk menyiapkan skripsi yang nantinya akan ku ajukan sebagai tugas akhir. sedangkan sahabat-sahabatku yang lain tampak santai, kelihatnnya mereka belum bosan dengan yang namanya kuliah, dan ada pula terjebak kegiatan-kegiatan yang terlanjur menjadi hobby mereka hingga meninggalkan waktu kuliah.

waktu siang yang biasanya momen kami berkumpul berganti kemalam hari, dimana tempat itu kami sebut basecamp. Tidur berjejal, makan bersama,berjoget bersama diwaktu senggang. melupakan cita-cita yang pernah kami ceritakan pada semester yang lalu.

namaku pun dipanggil " ARIF RIDUAN BIN SYAHRUL NIM 10013484 IPK. 3,78" aku pun maju ke depan,tali toga ku pun berpindah,aku mulai memiliki nama belakang sebagai seorang sarjana.
aku tetap melirik kekanan dan kekiri berharap pandanganku melihat sahabat-sahabatku juga memakai toga pada hari ini, biar bias berselfi seperti yang lain, biar bisabercerita kembali tentang masa-masakuliah. Dan aku tak melihatnya. Air mataku pun jatuh,mengingat masa lalu yang penuh kebersamaan ku tutup dengan wisuda sendirian.

aku masih sangat ingat, dengan bangganya kita berfoto bareng di tempat dilaksanakannya wisuda pada tahun 2011 sambil berharap bahwa kita juga akan wisuda bersamaseperti halnya kita berfoto divodium wisuda. Betapa bangganya kita duduk bersama sambil berfoto seakan akan sudah wisuda, padahal saat itu kita masih semester 3. Dan pada hari ini aku sendirian, tanpa kalian, bahagia tanpa kalian.

acara wisuda pun berakhir, aku keluar duluan dari gedung,karena tidak ada yang ku tunggu, tidak ada dari kalian yang akan ku ajak berfoto.orang tua ku pun ku telpon " bah, ulun bulik badahulu ". baju toga yang masih ku kenakan,aku keluar duluan tak sanggup memandang mereka-mereka yang bercengkrama dengan sahabat-sahabat mereka.

aku minta maaf,jika aku menjadi wisuda pertama dari kita, dan tak menunggu kalian.
tulisan ini ku tulis tepat pada hari wisudaku tahun 2014 lalu, melalui handphone dan baru sekarang ku ku pubrikasikan.

sudah beberapa orang yang sudah wisuda,dan ada juga yang sekarang masih menggarap skripsi,ada pula yang masih mati-matian mengejar ketertinggalan SKS,ada pula yang udah melanjutkan kuliah S2nya ke Jogja. ada pula yang masih betah jadi mahasiswa. Juga ada beberapa dari mereka yang memutuskan untuk berhenti, dan ingin melanjutkan kuliah dikampus lain dari awal lagi.ada pula yang telah keluar berhenti kuliah dan jauh kembali ke Sulawesi.
aku bangga, aku impl3 ..

aku masih ingat salah satu dari kita di panggiloleh rector,karna dituduh memegang paha perempuan,, hahahahahahaha

1 komentar:

Manaqib KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin

  Manaqib Syekh KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin Penulis Arif Riduan, S.Sos.I Alumni ponpes Nurul Janna...