Sabtu, 22 Februari 2014

Kumpulan Puisi Indah (part 4)



Senyummu
adalah obat penawar resahku
dalam diam mematung

bukankah aku tak bicara
atau aku akan bicara

aku cinta dan tak bicara cinta
aku mendekap gelisah tanpa suara
dan senyumam itu membuatku tenang
dalam pelukan udara dan suasana

senyummu
adalah kekuatanku untuk bertahan

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kepada jelita.
yang jadi simpanan walikota.

kesalon memolek diri.
mobil mewah keluaran ferari.
jelita.

tak ada yang menyangsikan pesona menggoda bibir manjamu.
merontokkan iman serta jabatan para petinggi petinggi itu.

jelita,
tak cuma raib.
harga diri pun jadi hal ghaib.
umur tak jadi masalah dalam negosiasi menyoal duit.
seragammu koyak oleh tikus tikus penggigit.

tak guna jua jelita,
kau sekolah tinggi tinggi lalu jadi wanita karier membanting tulang demi sepaket make up menor di mukamu.
lebih baik begini.
jadi simpanan lelaki beristri yang sakunya masih berasal dari peluh-peluh buruh yang mengais dibawah terik matahari.

kejam jelita,
bahkan untuk sekedar meninggikan harga dirimu.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SEPENGGAL KENANGAN

Masih
tentang riak,
yang tak berhenti berarak
Meski ayun gelombang menjulang; hempaskannya pada tajam dinding karang

Tak kan ingkar janji kepada pasir, tuk selalu mencumbunya, membelainya,
meski pada tepinya
tertinggal jejak kenangan tentang senja jingga; yang juga setia menyambangi,
Bersama siluet indah yang tak pernah enyah dari sejarah


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SEBELUM BATAS ITU BERAKHIR

Jika daging-daging tlah terkelupas
Tulang-belulang memutih pudar dimakan tanah
Lapuk diri berkalang dosa
Menangis jiwa tak berakhir

Wahai jiwa-jiwa nan hidup
Takkan slamanya dunia menjadi pelindung
Sorga-sorga semu akan tetap berakhir
Ingatlah satu hal "Hidup sebelum matimu"

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

*NASEHAT PREMAN*

Pernahkah engkau seperti aku..??
Mengarungi kerasnya dunia..
Menerjang kerasnya bebatuan..
Menanti kerasnya hempasan gelombang..
Melumpuhkan kerasnya jalanan..
Demi sebuah kehidupan..
Pernah engkau seperti aku..??
Dan sanggupkah engkau menggantikan aku..??

Tpi inilah aku..
Dengan hancurnya dunia ku..
Dan hanya cukup aku..
Aku dan buakan warisan untuk mu..

Kau buakan apa-apa dalam dunia ku..
Kau belum seberapa dalam kisah hidup ku..
Belum segelintir pun engkau bisa seperti ku..
Dan engkau tak akan sanggup menjadi aku..

Bukan karena aku kuat..
Bukan karena aku hebat..
Dan bukan karena aku sesat..
Tapi bukanlah pilihan yang tepat..
Karna hakikatnya hanya sesaat..

Memang hidup adalah pilihan..
Suadah kah engkau memilih..??
Sudah kah engkau menyusun hidupmu..??
Sudah kah engkau menentukan pilihanmu..??
Sudah kah..??

Indah memang kehidupan..
Diroda garis pendidikan..
Dibawah norma-norma aturan..
Dihiasi dengan seragam..
Dibawan kuasa lindungan..
Atasan dan bawahan..
Tpi itulah kehidupan..

Idah dikala engkau sanggup mempertimbangkan..
Hak dan kwajiban..
Hidup dan kehidupan..
Kaya yang dermawan..
Miskin yang budiman..
Hiduplah demi tuhan..!!

Jikalau engkau berhasil..
Maka luruskanlah Mana yang seharusnya..
Mana yang sepatutnya..
dan Sebagai mana mestinya..

Dan ingatlah..
dunia itu memang harus dinikmati..!!
tapi hal yang paling sulit adalah cara untuk menikmati..
agar engkau bisa,,
dan engkau tahu cara untuk menikmati..
kembalilah kepada diri engkau sendiri..
sebelum engkau menyentuh diri orang lain..

ingat siapa eangkau..!!
dan untuk siapa engkau..
dan sampai dimana engkau..
hingga akhir engkau kembali,,
kepada siapa yang telah menitip engkau..
untuk bisa menikmati..

Karya Teman-teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manaqib KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin

  Manaqib Syekh KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin Penulis Arif Riduan, S.Sos.I Alumni ponpes Nurul Janna...