Sabtu, 22 Februari 2014

Kumpulan Puisi Indah dan romantis (part 8)



Cinta

Tiada cinta tak berbalas
Tapi cinta memelas yang tak ikhlas
Tiada cinta yang terlarang
Tapi beralasan cinta berbuat yang terlarang

------------------------------------------------------------------------------------

membingungkan..

terlalu banyak pertanyaan tentang dunia ini ..
begitu membingungkan..
begitu penuh pertanyaan..

hidup setelah mati, dan mati setelah hidup..
begitu pula dengan makan,, makan setelah lapar dan lapar setelah makan..
semuanya datang setelah pergi dan pergi setelah datang..

mengapa begini...
mengapa membingungkan ...
terserahlah kehendak Tuhan !!

-----------------------------------------------------------------------------------------

SALAM UNTUK BUNGA
(semangat untuk negeriku tercinta)

ku titipkan salam damai pada angin yang berhembus
ku sampaikan pada setiap bait yang tertera
tentang sebuah cerita malam yang hampa
sementara jingga masih terang di angkasa raya
tak mengapa aku berbicara pada beberapa bunga

"bukankah kita masih mengayuh menuju cahaya?"

biarkan langit hampa
dan salam damai tak nyata. hilang
masih tak mengapa, sebab suara kita masih pekat dalam jiwa
masih berirama dengan dentang detik yang berlalu

hingga kau bunga akan tetap kuat
meski dimakan hari yg lewat
terseret arus debu

--------------------------------------------------------------------------------------------

janji

tak perlu kata berbelit
cukup beberapa patah
tak butuh waktu lama
cukup beberapa detik

aku janji mencintaimu
sepanjang usiaku .......

-------------------------------------------------------------------------------------------
Nihil
Apa yang harus aku tulis
Semua hilang
Tanpa bilang bilang....

Datanglah barang beberapa kata
Hingga aku bisa bernafas lega
Mumpung BBku masih ditangan.

Kuputar bola mata
Sampai alis lari dari asal
Ku gotang goyangkan kepala
Hingga pusing mulai mengeliat.

Duduk............
Jongkok.........
Ngglangsur.........
Tiduran..........
Tak jua ada kalimat yang singgah.

--------------------------------------------------------------------------------------------------
"JEDa"

Sehari tak berasa
Seminggu cukup biasa
Setahun hampir lupa
Se dekade tak ingat rimbanya

Sebesar apa,,,
mimpi ini tak cukup sederhana
Mau gimana
Lingkup ini teramat besar menjarah

Kini ku tertegun
Menyebbrang di segala haluan susah
Menyapu dengan jiwa perkasa
Mengangkat dagu dengan wibawa

figur itu memaksaku
Figur itu menenangkan ku
Seolah tahu
Seolah adajawab di tatapan bisu

Tak se remeh ini
Bukan
Tak se sederhana ini
Bukan

Jeda di pertaruhkan
Jeda di abadikan
Jeda di kemenangan
Jeda di kebanggan

karya teman-teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manaqib KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin

  Manaqib Syekh KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin Penulis Arif Riduan, S.Sos.I Alumni ponpes Nurul Janna...