Senin, 13 Oktober 2014

Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin (kelayan)


Pada awal berdiri, jumlah santri di pondok ini hanya terhitung dua ratusan. Kini, jumlah itu sudah berlipat-lipat hingga menjadikan pondok ini pantas disebut sebagai pondok pesantren terbesar di Banjarmasin.

Pondok yang beralamat di Jl Gerilya Gang Bambu Kelurahan Kelayan B Timur Kecamatan Banjarmasin Selatan ini dibangun pada tahun 1990. Pendirinya adalah almarhum KH Basirun Ali. Beliau juga menjadi pengasuh sekaligus pimpinan pertama pondok dari tahun 1990 sampai tutup usia pada bulan Januari 2010 lalu.

Dituturkannya, berselang lima tahun setelah kepulangannya dari menuntut ilmu agama di Mekkah pada tahun 1985, almarhum KH Basirun Ali berjalan-jalan ke Banjarmasin dan tiba di daerah dimana Pondok Pesantren Nurul Jannah sekarang berdiri. Dulu, daerah ini dianggap angker oleh masyarakat sekitar.

Pada tahun 1991, Pondok Pesantren Nurul Jannah untuk pertama kalinya menerima santri baru. “Lalu didatangkanlah guru-guru. Pertama-tamanya adalah teman-teman beliau sendiri yang kuliah di Mekkah, seperti tuan guru Jamhuri, Syamsudin, Sirajuddin, dan Sam’ani. Sekarang guru-guru di sini selain lulusan Mekkah, kebanyakan merupakan alumni Nurul Jannah.

Pada angkatan pertama, ada sekitar 200 orang santri yang terdaftar.
“Ada yang bertato, nakal, macam-macam. Tapi alhamdulilah berkat kepemimpinan beliau, orang sederhana tapi mengajari kami sebagai pemimpin,”

pada tahun 2009 tercatat jumlah santri yang mondok di pesantren ini tercatat ada 1.010 orang, terdiri dari 600 orang santri tingkat tsanawiyah dan 410 orang santri tingkat aliyah. Sebelumnya, jumlah santri ada 1.600 orang.

Jam pelajaran di Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin berlangsung cukup singkat dari pagi hingga Salat Zuhur. Santri sendiri tidak menginap di pondok karena hingga saat ini pondok belum dilengkapi dengan asrama. Tadinya, pengasuh pondok sudah menyiapkan bangunan asrama. Namun, karena jumlah santri yang membeludak, asrama tersebut kemudian dialihfungsikan menjadi kelas.

Meski demikian, hal ini tidak mengurangi semangat santri dari luar daerah untuk menuntut ilmu di pondok ini, seperti dari Kabupaten Banjar dan provinsi tetangga, Kalimantan Tengah. Mereka sebagian ada yang menyewa rumah di sekitar pondok, ada pula yang tinggal di lingkungan pondok dengan menempati rumah yang dulu ditempati oleh pendiri pondok, almarhum KH Basirun Ali yang terletak di halaman depan pondok.

Di luar kegiatan belajar, para santri di Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin juga didorong untuk mengembangkan diri dengan tersedianya beberapa kegiatan ekstrakurikuler, seperti les bahasa Arab, ceramah, tilawah, pencak silat, sampai bulu tangkis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manaqib KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin

  Manaqib Syekh KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin Penulis Arif Riduan, S.Sos.I Alumni ponpes Nurul Janna...