Jumat, 20 Juni 2014

Pondok Pesantren Al-Hikmah Banjarmasin

Sejarah singkat Pondok Pesantren Al-Hikmah
jl. Kelayan A II RT. 5 kel. Murung Raya Kec. Banjarmasin Selatan
by. Arif Riduan
               Cikal-bakal berdirinya pondok pesantren Al-Hikmah yang terletak di Kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan oleh KH. Aburrahman Shiddiq ini berawal dari didirikannya tempat pendidikan alquran bagi remaja tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kerjasama KH. Abdurrahman Shiddiq dengan pihak SMPN 8 Banjarmasin yang menetapkan kewajiban bagi siswa SMPN 8 Banjarmasin untuk mengkhatamkan alquran sebelum lulus sekolah, yakni khatam alquran menjadi syarat wajib kelulusan SMPN 8.
               Kegiatan belajar mengajar alquran tersebut tidak memiliki tempat khusus atau gedung untuk menampung para murid yang belajar alquran, maka proses pendidikan alquranpun dilaksanakan di langgar (musholla) Darul Huda. Selain dijalankan oleh KH. Abdurrahman Shiddiq, dalam mengajar alquran beliau dibantu oleh Ustadz Abdussamad dan Ustadz Forman. Namun pendidikan alquran ini hanya berjalan selama tiga tahun, yakni dari tahun 1984 sampai tahun 1987.
               Sampai akhirnya pada tahun 2001 KH. Abdurrahman Shiddiq menjalankan kembali pendidikan alquran, namun berbentuk Taman Pengajian Alquran (TPA) yang juga bertempat di langgar Darul Huda serta waktu belajar jam 2 siang hingga jam 4 sore. Beliau dibantu oleh beberapa mahasiswa dari perguruan tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin untuk menjalankan TPA yang mempunyai murid sekitar 40 orang ketika itu. Kebanyakan dari murid-murid tersebut berasal dari keluarga yang kurang mampu dan  yatim piatu, sehingga TPA tersebut tidak menarik pembayaran atau SPP dari para murid.
               Dari tahun ke tahun minat masyarakat  untuk menyekelolahkan anak-anak mereka di Taman Pengajian Alquran (TPA) yang diasuh oleh KH. Abdurrahman Shiddiq ini semakin bertambah, maka dibangunlah gedung khusus untuk kegiatan belajar mengajar TPA yang memiliki dua ruangan di atas tanah 8x18 meter dengan menggunakan dana pribadi, keluarga, serta beberapa rekan beliau  dan TPA tersebut dinamai AL-Hikmah.
               Berawal dari berkembangnya TPA yang beliau dirikan maka KH. Abdurrahman Shiddiq pun berkeinginan untuk mendirikan tempat pendidikan Islam yang berbasis tahfiz alquran dan digandeng dengan kurikulum pendidikan Nasional untuk para tamatan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasal Ibtidayyah (MI), maka berdirilah pondok pesantren Al-Hikmah yang berletak di kelurahan Murung Raya Kecamatan Banjarmasin Selatan pada tahun 2007. Alasan Beliau untuk mendirikan pesantren yang berbasis tahfiz alquran dan digandeng kurikulum pendidikan Nasional karena di Kalimantan Selatan, Khususnya Kota Banjarmasin belum ada pondok pesantren yang berbasis tahfiz alquran yang sekaligus berkurikulum pendidikan Nasional. Terlebih lagi dilingkungan sekitar tempat tinggal beliau, banyak anak-anak yang berusia sekolah belum bisa membaca alquran, apalagi menghafalnya, serta banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah ketika lulus dari sekolah dasar karena alasan ekonomi. Beberapa hal tersebut semakin mendorong keinginan KH. Abdurrahman Shiddiq sehingga beliau mendirikan pondok pesantren tahfiz alquran yang diganden dengan kurikulum Nasional serta sekolah yang membebaskan pembiayaan bagi siswa (santri).
               Adapun dana pendirian pondok pesantren Al-Hikmah sendiri merupakan diambil dari hasil tabungan KH. Abdurrahman Shiddiq dan keluarga yang memang diniatkan untuk pembangunan tempat pendidikan alquran, serta dari Yayasan Masjid Al-Hikmah. Keberadaan yayasan Al-Hikmah sudah ada sebelum dibangunnya pondok pesantren, yakni sebelum pesantren dibangun beliau mendirikan Masjid yang juga bernama Al-Hikmah. Selain dari Yayasan Masjid Al-Hikmah, pendirian pondok pesantren juga dibantu oleh beberapa rekan dan murid KH. Abdurrahman Shiddiq di majelis yang dipimpin oleh beliau sendiri, diantaranya : H. Iskandar Jamaluddin, Prof. H. Idham Zarkasi, H. Abdurrahman Hasan, H. Yulian, SH, Prof. Dr. H. Hadin Muhdyad, MH, Ir. H. Khairuddin Anwar, M.Si, serta beberapa rekan lainnya.
               Saat pembangunan Pondok Pesantren Al-Hikmah, batu pertama untuk pendirian pondok pesantren tersebut diletakkan oleh Bapak H. Rudy Ariffin selaku Gubernur Kalimantan Selatan pada saat itu. Pembagunan yang disertai dengan pendaftaran murid pertama juga dimulai, maka terdaftarlah sekitar 36 santri pada angkatan pertama, yakni angkatan tahun 2007. Selama pembangunan dan pengembangannya Pondok Pesantren ini semakin diminati oleh warga sekitar untuk meyekolahkan anak mereka ke Pondok Pesantren Al-Hikmah yang berbasih tahfiz alquran dan tidak menarik biaya pendidikan dari para santri.
               Sejak saat itu Pondok Pesantren Al-Hikmah mempunyai visi dan misi yang menjadi acuan dasar dan pengembangan pesantren tersebut. Adapun visinya ialah “ Menjadikan generasi muda yang cinta alquran yang berlandaskan alquran & Assunnah, dan misinya ialah mencetak santri hafiz-hafizah alquran, berakhlak mulia, dan generasi muda beriman & bertakwa yang berlandaskan alquran dan assunnah “.














4 komentar:

  1. Assalamu'alaikum
    Tolong informasi no.tepl / HP pondok, saya ingin menghubungi.

    Makasih
    Tamyiz

    BalasHapus
  2. Rif, ak mohon izin yaa..
    copas sejarah singkatnya
    kemarin aku ke Pondok, di suruh liat aj lgsg d WEB katanya. Anak IAIN (manyambat km) dlu penelitian disni. ada jer bukan aja blog punya km :)

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum sahabat.
    Saya nak buat BAKTI SOSIAL ke pensantren ini. Siapa yg harus saya hubungi. Tq

    BalasHapus
  4. Pondok pesantren al hikmah❤

    BalasHapus

Manaqib KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin

  Manaqib Syekh KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin Penulis Arif Riduan, S.Sos.I Alumni ponpes Nurul Janna...