Matahari
Engkau begitu ganas..
Namun sangat indah..
Terik sinar kuning mu..
Memaksa peluhku menetes..
Kuakui cahayamu mulia..
Betapa terangnya dunia ini..
Oleh biasaan panas beringas..
Tapi kau tetap setia..
Meski ku bukan langit..
Tapi suatu saat aku ingin..
Sinari dunia bersamamu..
Beri kekuatan untuk mereka yang takut memandangmu..
Engkau begitu ganas..
Namun sangat indah..
Terik sinar kuning mu..
Memaksa peluhku menetes..
Kuakui cahayamu mulia..
Betapa terangnya dunia ini..
Oleh biasaan panas beringas..
Tapi kau tetap setia..
Meski ku bukan langit..
Tapi suatu saat aku ingin..
Sinari dunia bersamamu..
Beri kekuatan untuk mereka yang takut memandangmu..
---------------------------------------------------------------------------------------
Sore ini
Rintik hujan pun turun
Tapi aku hanya mampu menikmati tetesanya dari jendeLa kamarku
Cuaca begitu dingin
Membuat ragaku kian tersakiti
Beberapa ekor lalat pun ikut berpesta pora menikmati sisa tubuhku yang terluka
Entahlah...
Saat ini yang kurasakan hanya sakit dan sakit
Tak mampu lagi aku berpikir. apalagi memikirkan dirimu.
Karena aku yakin kamu pasti bahagia disana
Jadi tak akan ragu lagi
Bila ku pergi tinggalkanmu
Selamat tinggal..
Selamat tinggal kasihku
Semoga mimpi indahmu kan menjadi nyata
Biar pun aku tlah pergi
Sedikit pun tak terlintas
Tuk tinggalkanmu dari hatiku
Di tengah pusaraku ini
Aku tersenyum
Menatapmu, bahagia
-----------------------------------------------------------------------------------
BERTEMAN BENCANA
Butuh waktu lama untuk menimbun duka diatas bencana
Tapi lama tak berarti tak bisa
Karena langit masih bermentari meski kadang mendung menemani
Dan tubuh masih belum rebah di bawah gundukan tanah
Wahai para saudara berteman bencana
Ku tahu tububmu lemah memapah lelah yang mendesah
Ku tahu matamu lebam memahan deraian air mata
Dan aku pun tahu trauma menjelma luka tiada tara
Tapi saudaraku..
Semua ini tak ubahnya cambukan kehidupan berlencana ujian dan cobaan
Semua ini adalah persimpangan jalan menuju pembenahan
Kuyakin hikmah akan memapah segala lelah, resah dan amarah
Karena bencana ini tak ubahnya seni dalam hidup yang kau jalani
Kelak akan terjual mahal menggantikan suram masa depan
Dan pada akhirnya kau akan jadi pemenang dalam pertarungan kehidupan
Asalkan sabar kau tancapkan dalam-dalam
Dan keyakinan, keimanan serta ketaqwaan kau julangkan setinggi harapan yang kau inginkan
Butuh waktu lama untuk menimbun duka diatas bencana
Tapi lama tak berarti tak bisa
Karena langit masih bermentari meski kadang mendung menemani
Dan tubuh masih belum rebah di bawah gundukan tanah
Wahai para saudara berteman bencana
Ku tahu tububmu lemah memapah lelah yang mendesah
Ku tahu matamu lebam memahan deraian air mata
Dan aku pun tahu trauma menjelma luka tiada tara
Tapi saudaraku..
Semua ini tak ubahnya cambukan kehidupan berlencana ujian dan cobaan
Semua ini adalah persimpangan jalan menuju pembenahan
Kuyakin hikmah akan memapah segala lelah, resah dan amarah
Karena bencana ini tak ubahnya seni dalam hidup yang kau jalani
Kelak akan terjual mahal menggantikan suram masa depan
Dan pada akhirnya kau akan jadi pemenang dalam pertarungan kehidupan
Asalkan sabar kau tancapkan dalam-dalam
Dan keyakinan, keimanan serta ketaqwaan kau julangkan setinggi harapan yang kau inginkan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Sandaran_Vertical"
Sempurna memandang ketiak cakrawala
Hamparan di sekelilingnya hingar memaksa
Menjadi primadona,menjadi indah
Menjamah dlm hidup manusia
Tuhan,,,,
Tak sebodoh apa kita
Tuhan
Tak se naif perangai kita
Apa yang kita lakukan
Membuka pintu dengan lebar
Apa yng kita pertanggung jawabkan
Memuliakan,atau mengabaikan
Bukan karena berteman jahat
Bukan bermaksud mengumpat
Sialan
Dasar sialan
Ini sang hyang
Ini sang penyayang
Ini sederhana saja
Ini pembuat hidup kita
Sandaran penerang jiwa
Sandaran peneduh hati
Sandaran separuh nyawa
Sandaran kelak di peradapan indahnya
Sempurna memandang ketiak cakrawala
Hamparan di sekelilingnya hingar memaksa
Menjadi primadona,menjadi indah
Menjamah dlm hidup manusia
Tuhan,,,,
Tak sebodoh apa kita
Tuhan
Tak se naif perangai kita
Apa yang kita lakukan
Membuka pintu dengan lebar
Apa yng kita pertanggung jawabkan
Memuliakan,atau mengabaikan
Bukan karena berteman jahat
Bukan bermaksud mengumpat
Sialan
Dasar sialan
Ini sang hyang
Ini sang penyayang
Ini sederhana saja
Ini pembuat hidup kita
Sandaran penerang jiwa
Sandaran peneduh hati
Sandaran separuh nyawa
Sandaran kelak di peradapan indahnya
karya teman-teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar