URGENSI INFORMASI
ARIF RIDUAN
BAB
I
PENDAHULUAN
Teknologi informasi dewasa ini
berkembang begitu cepat, seakan semua ilmu pengetahuan juga ikut berkembang
mengikuti kecepatan perkembangan teknologi informasi, dan ini wajar karena
pengembangan untuk teknologi informasi terus menerus dilakukan dengan memanfaatkan
semua ilmu pengetahuan yang ada.
Sudah menjadi pengetahuan umum (common sense) bahwa dasar dari
peradaban modern adalah teknologi. Teknologi merupakan dasar dan pondasi yang
menjadi penyangga bangunan peradaban modern barat sekarang ini. Masa depan
suatu bangsa akan banyak ditentukan oleh tingkat penguasaan bangsa itu terhadap
teknologi. Suatu masyarakat atau bangsa tidak akan memiliki keunggulan dan
kemampuan daya saing yang tinggi, bila ia tidak mengambil dan mengembangkan
teknologi. Bisa dimengerti bila setiap bangsa di muka bumi sekarang ini,
berlomba-lomba serta bersaing secara ketat dalam penguasaan dan pengembangan
teknologi. Karena dunia secara teknologi informasi berbentuk datar, sehingga
sisi dunia akan tampak semua oleh penghuninya.
Dalam dunia Islam pemanfaatan teknologi
informasi seringkali dilakukan dan salah satunya adalah digunakan untuk
berdakwah. Dewasa ini dunia dakwah seringkali menggunakan teknologi informasi
untuk mempermudah komunikasi langsung antara jamaah dan nara sumber. Belum lagi
yang memanfaatkan multimedia agar dakwahnya lebih interaktif. Hal ini bisa kita
jumpai model dakwah seperti ESQ (Emotional
Spiritual Quotient), dimana teknologi sangatlah dominan.
Data penggunaan teknologi informasi
sebagai media dakwah juga terlihat terlihat dari pegguna fitur-fitur Islami
yang bisa diakses lewat internet, data statistik (Effective Measure) pengguna internet di Indonesia mencapai
39.100.000 (peringkat 8 dunia) jika diambil prosentase 50% saja yang meng akses
fitur Islami maka 20 juta orang yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai
media dakwah baik secara kelompok maupun secara individual. Dan pemanfaatan
teknologi informasi dalam dunia dakwah akan meningkat ketika ada momen seperti
bulan ramadhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Konsep
Dasar Informasi
Definisi Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti
bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi .
Informasi merupakan salah satu
sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat dikelola seperti halnya
sumber-sumber lain .
Informasi adalah sumber
konseptual yang mana menggambarkan sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh
manajer. Jika skala operasinya terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer
dapat memonitor sumber-sumber fisik dengan mengunakan informasi yang
menggambarkan atau mewakili sumber-sumber tersebut.
Konsep Dasar Informasi dapat
dijelaskan dengan beberapa definisi, antara lain:
1.
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah
nyata yang dapat mengurangi derajat ketidak pastian tentang suatu keadaan atau
kejadian . Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan
naik, akan mengurangi ketidak pastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi
akan dilakukan.
3. Suatu informasi dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya
dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan
satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
B. Urgensi Informasi Dakwah Islam
Dakwah zaman sekarang sebagus apa pun sebuah agama atau ajaran, tidak akan memiliki arti dan
manfaat jika hanya tersimpan dalam ide dan pikiran pemiliknya, tanpa disebarkan
dan disiarkan kepada orang lain. Semua akan tinggal menjadi puing-puing yang
tidak bernilai dan tidak bermanfaat. Karena itu, penyebaran dan penyiaran Agama
islam sebagai petunjuk hidup dan salah satu perintah dari Allah awt. Namun kenyataan menunjukan bahwa penyiaran agama islam dewasa ini
tertinggal dibandingkan dengan penyiaran agama, konsep, ide lain. Tampaknya
salah satu faktor ketertinggalan ini adalah sistem penyiaran agama Islam kalah
cepat dari pada sistem penyiaran agama dan konsep lain itu,terutama di bidang
jaringan informasi dan jaringan kerja. Dakwah belum banyak mengunakan internet,
homepage, serta media massa elektronik dan cetak.
Bagi seorang dai, penyampaian kebenaran islam kepada umat merupakan sebuah
kewajiban. Secara khusus, memperbaiki dan meluruskan aliran dan paham sesat
yang tumbuh subur dan semarak di kalangan umat islam Indonesia merupakan usaha
yang harus dilakukan. Dalam usaha menyiarkan dakwah pada zaman modren tidak
bisa lagi dilakukan secara perorangan atau sebuah lembaga saja
seperti MUI. Di era global, keberhasilan
dakwah islam sangat membutuhkan jaringan. Jaringan berarti hubungan horizontal
dan vertical antara sejumlah elemen atau lembaga. Jaringan ini berfungsi
sebagai saluran informasi secara timbal balik untuk tujuan bersama malalui
tindakan tertentu. Semakin luas bentuk sebuah jaringan semakin efektif usaha
yang dilakukan untuk keberhasilan program.
Urgensi jaringan bidang informasi dengan dakwah islam didasarkan kepada
tiga prinsip berikut: Pertama,prinsip kewajiban dakwah. Kedua, prinsip mencari
kebenaran. Tiga, perintah kerjasama dalam berbuat baik. Prinsip wajib dakwah didasarkan kepada Al-quran surat An-Nahl:125 yang
artinya,”Ajaklah (manusia) ke jalan tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang
baik.” . Prinsip mencari kebenaran didasarkan kepada lima ayat pertama dari surat
Al-alaq dan sejumlah hadis yang mewajibkan menuntut ilmu. Dalam menyampaikan
dakwah, seorang dai harus manguasai ilmu yang hendak disampaikan. Di antara
cirri dai yang berhasil dalam dakwahnya adalah cinta ilmu dan informasi
sehingga penjelasan yang disampaikannya akurat dan argumentatif. Dalam memasukkan
berita, dakwah islam sangat kurang
dan selalu terlambat kerena tidak menggunakan teknologi informatika.
Prinsip kerjasama didasarkan atas surat Al-maidah: 2 yang memerintahkan
manusia agar tolong-menolong dan kerjasama dalam memperjuangkan kewajiban.
Dengan demikian, jaringan dimaksudkan di sini adalah jaringan kerjasama dengan
pihak-pihak atau lembaga-lembaga di berbagai daerah dan negri untuk
merealisasikan program dakwah. Paling tidak
dakwah islam memiliki jaringan yang sama dengan mereka.
Sistem
informasi sangat penting bagi kegiatan dakwah yang terdiri dari:
1. Dunia masa depan adalah dunia
informasi. Maju tidak suatu bangsa atau suatu Negara ditentukan oleh penguasa
bangsa atau Negara atas informasi yang kian kompleks dan canggih. Bangsa
Indonesia hanya akan berkembang maju apabila mampu mengusai informasi. Kalau
informasi belum kita miliki, kita harus berupaya mendapatkannya dengan cara
apapun.
2. Suatu system informasi khususnya
teknologi system informasi sudah banyak di gunakan masyarakat sebagai sumber
informasi, sehingga kegiatan dakwah pun bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
3. Proses penyampaian informasi
dengan menggunakan system informasi lebih mudah karena system terdiri dari
beberapa komponen yang saling berhubungan dan membantu.
4.
Proses evaluasi lebih mudah.
Dakwah dengan menggunakan teknologi system informasi khususnya internet
lebih mudah di akses oleh masyarakat karena keunggulannya yang tidak turn-off
sepanjang masa. Hadirnya akses
internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi
peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan
adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak
diakses oleh masyarakat. Diamana munculnya jaringan internet dianggap sebagai
sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi.
Dampak internet terhadap dakwah tentu saja ada nilai positif dan
negatifnya. Positifnya saat ini internet banyak digunakan sebagai sarana untuk
berdakwah. Karena sifatnya yang global dan tidak pernah turn-off. Selain itu
semua orang di seluruh pelosok dunia hampir bisa menikmati fasilitas internet.
Sehingga sangat berguna bagi kelancaran berdakwah. Internet bisa dijadikan
sebagai media dakwah islami. Terbukti dengan adanya situs-situs dakwah dimedia
internet seperti MyQuran.com,Ukhuwah.or.id dam lain-lain. Hal ini membuktikan
bahwa keberadaan internet membawa dampak positif bagi kemajuan dakwah. Dakwah
yang dulu hanya bisa disampaikan melalui tabligh, seiring dengan kemajuan
teknologi kini berkembang bahwa dakwah tidak terbatas sampai tabligh, tetapi
bisa disampaikan melalui media internet walaupun satu ayat.
C. Sistem Informasi Dakwah
Sistem
Informasi Dakwah terdiri dari dua kata yaitu system dan informasi dakwah.
Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama
untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada system tersebut dan
mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang di
inginkan. Informasi Dakwah merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima guna melaksanakan
dakwah atau pesan-pesan dakwah. Jadi, sistem informasi dakwah adalah:
1.
Suatu system yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan
yaitu menyajikan informasi tentang dakwah islam.
2.
Sekumpulan prosedur organisasi yang
pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi keislaman bagi pengambil
keputusan/ pengendalian organisasi.
3.
Kombinasi antara prosedur kerja,
informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk nmencapai
tujuan dalam sebuah organisas dalam berdakwah.
4.
Kumpulan perangkat keras dan perangkat
lunak yang dirancang untuk mentranformasikan data kedalam bentuk informasi yang
berguna bagi agama dan kelangsungan dakwah.
Kedudukan
Sistem Informasi dalam pelaksanaan Dakwah menempati posisi yang signifikan dan
strategis mengingat fungsi utamanya yang akan mengelola seluruh data/informasi
perkembangan maupun hasil-hasil pelaksanaan kegiatan Dakwah di lapangan.
Melalui system informasi dakwah diharapkan akan menjadi sarana yang efektif
untuk memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan serta hasil kegiatan program
Dakwah secara keseluruhan.
Pada
akhirnya, akurasi data serta informasi yang dihasilkan dari tersebut diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan dan Dakwah dalam
rangka perbaikan dan upaya penyempurnaan kinerja program Dakwah.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem
informasi dalam dakwah yang awalnya dilaksanakan secara manual dan membutuhkan
waktu lama menjadi sebuah sistem informasi dakwah yang lebih efisien dan
tentunya dapat berdaya guna tinggi. Pemanfaatan Internet sebagai media berdakwah sangatlah efektif,
karena didukung oleh sifat internet yang tidak terbatas ruang dan waktu. Materi
keislaman dan dakwah bias disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya
pun menjadi sangat murah. Informasi yang disebarkan lewat internet dapat
menjangkau siapapun dan dimanapun asalkan yng bersangkutan mengakses internet.
Tak hanya konsep dakwah konvensional yang dapat diberikan melalui internet.
Umat Islam bisa memanfaatkan teknologi itu untuk kepentingan bisnis islami,
silaturahmi dan lain-lain, oleh sebab itu, umat Muslim harus mampu menguasai
dan memanfaatkan sebesar-besarnya perkembangan teknologi informasi.
Secara umum mengenai urgensi system informasi
manajemen dakwah dalam organisasi dakwah, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
System informasi
manajemen dakwah merupakan sarana dan
alat untuk menggambarkan secara factual mengenai kondisi dan situasi internal
maupun eksternal organisasi
dakwah.
2.
System informasi
manajemen dakwah, membantu untuk
memaksimalkan setiap fungsi-fungsi atau bidang manajemen organisasi dakwah.
3.
System informasi
manajemen dakwah dapat membantu
organisasi dakwah untuk melaksanakan kegiatan dakwah yang objektif dan tentunya agar dawah tidak nomoton dan kaku.
Adapun dalam hal peranan yang di
jalankan dalam informasi dakwah, adalah sebagai berikut:
1.
Dengan adanya
informasi dakwah maka akan transformasi metode dalam berdakwah
2.
Dengan adanya
informasi dakwah dapat juga melakukan sesuatu dengan apa yang disebut dengan
istilah transaksi dakwah online.
3.
Para da’I
dituntut untuk melakukan pemodernisasian ‘kecil’ dalam dakwah yaitu dengan
menggunakan teknologi informasi yang ada seperti email, telepon, web dan juga
informasi lainnya. Tetap hal diatas haruslah dikelola secara virtual.
DAFTAR PUSTAKA
Arbi, Armawati ,
Dakwah dan komunikasi, Jakarta Press, Jakarta , 2003
Munir ,M dan
Wahyu. Manajemen Dakwah.,
Rahmat Semesta, Jakarta, 2006
http://pusdiklat-dewandakwah.com/dewan-dawah/pemikiran-islam/128-urgensi-jaringan-dakwah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar