Sejarah
singkat Pondok Pesantren Al-Hikmah
jl. Kelayan A II RT. 5 kel. Murung Raya Kec. Banjarmasin Selatan
by. Arif Riduan
Cikal-bakal berdirinya pondok
pesantren Al-Hikmah yang terletak di Kelurahan Murung Raya Kecamatan
Banjarmasin Selatan oleh KH. Aburrahman Shiddiq ini
berawal dari didirikannya tempat pendidikan alquran bagi remaja tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Kerjasama KH. Abdurrahman Shiddiq dengan pihak SMPN 8
Banjarmasin yang menetapkan kewajiban bagi siswa SMPN 8 Banjarmasin untuk
mengkhatamkan alquran sebelum lulus sekolah, yakni khatam alquran menjadi syarat wajib
kelulusan SMPN 8.
Kegiatan belajar mengajar alquran
tersebut tidak memiliki tempat khusus atau gedung untuk menampung para murid
yang belajar alquran, maka proses pendidikan alquranpun dilaksanakan di langgar
(musholla) Darul Huda. Selain dijalankan oleh KH. Abdurrahman Shiddiq, dalam
mengajar alquran beliau dibantu oleh Ustadz Abdussamad dan Ustadz Forman. Namun
pendidikan alquran ini hanya berjalan selama tiga tahun, yakni dari tahun 1984
sampai tahun 1987.
Sampai akhirnya pada tahun 2001
KH. Abdurrahman Shiddiq menjalankan kembali pendidikan alquran, namun berbentuk
Taman Pengajian Alquran (TPA) yang juga bertempat di langgar Darul Huda serta
waktu belajar jam 2 siang hingga jam 4 sore. Beliau dibantu oleh beberapa
mahasiswa dari perguruan tinggi Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin untuk
menjalankan TPA yang mempunyai murid sekitar 40 orang ketika itu. Kebanyakan
dari murid-murid tersebut berasal dari keluarga yang kurang mampu dan yatim piatu, sehingga TPA
tersebut tidak menarik pembayaran atau SPP dari para murid.
Dari tahun ke tahun minat
masyarakat untuk menyekelolahkan
anak-anak mereka di Taman Pengajian Alquran (TPA)
yang diasuh oleh KH. Abdurrahman Shiddiq ini semakin bertambah, maka
dibangunlah gedung khusus untuk kegiatan belajar mengajar TPA
yang memiliki dua ruangan di atas tanah 8x18 meter dengan menggunakan dana
pribadi, keluarga, serta beberapa rekan beliau
dan TPA tersebut dinamai AL-Hikmah.
Berawal dari berkembangnya TPA yang beliau dirikan maka KH. Abdurrahman Shiddiq pun berkeinginan untuk
mendirikan tempat pendidikan Islam yang berbasis tahfiz alquran dan digandeng
dengan kurikulum pendidikan Nasional untuk para tamatan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasal
Ibtidayyah (MI), maka
berdirilah pondok pesantren Al-Hikmah yang berletak di kelurahan Murung Raya
Kecamatan Banjarmasin Selatan pada tahun 2007. Alasan Beliau untuk mendirikan
pesantren yang berbasis tahfiz alquran dan digandeng
kurikulum pendidikan Nasional karena di Kalimantan Selatan, Khususnya Kota
Banjarmasin belum ada pondok pesantren yang berbasis tahfiz alquran yang
sekaligus berkurikulum pendidikan Nasional. Terlebih lagi dilingkungan sekitar tempat tinggal beliau, banyak anak-anak yang berusia sekolah belum bisa membaca
alquran, apalagi menghafalnya, serta banyak anak-anak yang tidak melanjutkan
sekolah ketika lulus dari sekolah dasar karena alasan ekonomi. Beberapa hal
tersebut semakin mendorong keinginan KH. Abdurrahman Shiddiq sehingga beliau mendirikan pondok pesantren tahfiz alquran yang
diganden dengan kurikulum Nasional serta sekolah yang membebaskan pembiayaan
bagi siswa (santri).
Adapun dana pendirian pondok
pesantren Al-Hikmah sendiri merupakan diambil dari hasil tabungan KH. Abdurrahman
Shiddiq dan keluarga yang memang diniatkan untuk pembangunan tempat pendidikan alquran,
serta dari Yayasan Masjid Al-Hikmah. Keberadaan yayasan Al-Hikmah sudah ada
sebelum dibangunnya pondok pesantren, yakni sebelum pesantren dibangun beliau
mendirikan Masjid yang juga bernama Al-Hikmah. Selain dari Yayasan Masjid
Al-Hikmah, pendirian pondok pesantren juga dibantu oleh beberapa rekan dan
murid KH. Abdurrahman Shiddiq di majelis yang dipimpin oleh beliau sendiri,
diantaranya : H. Iskandar Jamaluddin, Prof. H. Idham Zarkasi, H. Abdurrahman
Hasan, H. Yulian, SH, Prof. Dr. H. Hadin Muhdyad, MH, Ir. H. Khairuddin Anwar,
M.Si, serta beberapa rekan lainnya.
Saat pembangunan Pondok Pesantren
Al-Hikmah, batu pertama untuk pendirian pondok pesantren tersebut diletakkan
oleh Bapak H. Rudy Ariffin selaku Gubernur Kalimantan Selatan pada saat itu.
Pembagunan yang disertai dengan pendaftaran murid pertama juga dimulai, maka
terdaftarlah sekitar 36 santri pada angkatan pertama, yakni angkatan tahun
2007. Selama pembangunan dan pengembangannya Pondok Pesantren ini semakin
diminati oleh warga sekitar untuk meyekolahkan anak mereka ke Pondok Pesantren
Al-Hikmah yang berbasih tahfiz alquran dan tidak menarik biaya pendidikan dari
para santri.
Sejak
saat itu Pondok Pesantren Al-Hikmah mempunyai visi dan misi yang menjadi acuan
dasar dan pengembangan pesantren tersebut. Adapun visinya ialah “ Menjadikan
generasi muda yang cinta alquran yang berlandaskan alquran & Assunnah, dan
misinya ialah mencetak santri hafiz-hafizah alquran, berakhlak mulia, dan
generasi muda beriman & bertakwa yang berlandaskan alquran dan assunnah “.
Assalamu'alaikum
BalasHapusTolong informasi no.tepl / HP pondok, saya ingin menghubungi.
Makasih
Tamyiz
Rif, ak mohon izin yaa..
BalasHapuscopas sejarah singkatnya
kemarin aku ke Pondok, di suruh liat aj lgsg d WEB katanya. Anak IAIN (manyambat km) dlu penelitian disni. ada jer bukan aja blog punya km :)
Assalamualaikum sahabat.
BalasHapusSaya nak buat BAKTI SOSIAL ke pensantren ini. Siapa yg harus saya hubungi. Tq
Pondok pesantren al hikmah❤
BalasHapus