MAHABBAH
ARIF RIDUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Wacana
mahabbatullah dalam dunia tasawuf dipopularkan oleh seorang wanita suci yang
menjadi kekasih Allah (Waliyyullah), Rabiah al-Adawiyyah. Tampilnya Rabiah
dalam sejarah tasawuf Islam, memberikan cinta tersendiri dalam menyetarakan
gender pada dataran spiritual Islam.Bahkan dengan kemampuannya dalam menempuh
perjuangan ‘melawan diri sendiri’ dan seterusnya tenggelam dalam ‘telaga cinta
Ilahi’, dinilai oleh kalangan sufi telah melampau seratus darjat orang-orang
soleh dari kalangan laki-laki.
Rabiah al-Adawiyyah termasyhur kerana pengalaman spiritualnya, iaitu mahabah atau penyerahan diri total kepada Allah s.w.t. Pengalaman ini diperolehnya bukan melalui guru, melainkan melalui pengalamannya sendiri. Jika sebelumnya Hasan al-Basri, ahli hadis dan fikh, telah merintis kehidupan zuhud berdasarkan rasa takut dan harapan, makan Rabiah melengkapinya dengan cinta kepada Tuhan. Cintanya kepada Allah s.w.t telah memenuhi seluruh jiwa raganya; tidak menyisakan tempat di hatinya untuk mencintai sesuatu selain Allah s.w.t. Baginya, dorongan mahabah berasal dari dirinya sendiri dan juga kerana hak Allah s.w.t untuk dipuja dan dicintai. Puncak pertemuan mahabah antara hamba dan cinta kasih Allah s.w.t yang menjadi akhir keinginan Rabiah.
Rabiah yang berparas cantik, memiliki suara merdu, dan pandai menari ini ditugaskan oleh tuannya sebagai penghibur. Setelah belasan tahun menjadi penghibur, suatu hari ketika bernyanyi, Rabiah merasakan kedekatannya dengan Allah s.w.t yang seolah-olah memanggilnya. Sejak itu, ia menolak semua perintah tuannya untuk bernyanyi dan menari sehingga tuannya marah, bahkan menyeksanya. Namun, Rabiah tetap berdoa kepada Allah sw.t. Rabiah pun dijual kepada seorang sufi yang kemudian mengajaknya menikah. Rabiah menolaknya kerana kecintaannya yang tinggi pada Allah s.w.t. Setelah dibebaskan, Rabiah memutuskan untuk hidup menyendiri.
Rabiah al-Adawiyyah termasyhur kerana pengalaman spiritualnya, iaitu mahabah atau penyerahan diri total kepada Allah s.w.t. Pengalaman ini diperolehnya bukan melalui guru, melainkan melalui pengalamannya sendiri. Jika sebelumnya Hasan al-Basri, ahli hadis dan fikh, telah merintis kehidupan zuhud berdasarkan rasa takut dan harapan, makan Rabiah melengkapinya dengan cinta kepada Tuhan. Cintanya kepada Allah s.w.t telah memenuhi seluruh jiwa raganya; tidak menyisakan tempat di hatinya untuk mencintai sesuatu selain Allah s.w.t. Baginya, dorongan mahabah berasal dari dirinya sendiri dan juga kerana hak Allah s.w.t untuk dipuja dan dicintai. Puncak pertemuan mahabah antara hamba dan cinta kasih Allah s.w.t yang menjadi akhir keinginan Rabiah.
Rabiah yang berparas cantik, memiliki suara merdu, dan pandai menari ini ditugaskan oleh tuannya sebagai penghibur. Setelah belasan tahun menjadi penghibur, suatu hari ketika bernyanyi, Rabiah merasakan kedekatannya dengan Allah s.w.t yang seolah-olah memanggilnya. Sejak itu, ia menolak semua perintah tuannya untuk bernyanyi dan menari sehingga tuannya marah, bahkan menyeksanya. Namun, Rabiah tetap berdoa kepada Allah sw.t. Rabiah pun dijual kepada seorang sufi yang kemudian mengajaknya menikah. Rabiah menolaknya kerana kecintaannya yang tinggi pada Allah s.w.t. Setelah dibebaskan, Rabiah memutuskan untuk hidup menyendiri.
Cinta
Rabiah kepada Allah s.w.t merupakan cinta suci, murni, dan sempurna seperti
disenandungkan kepada syair ini: “Aku mencintaimu dengan dua cinta; cinta
kerana diriku, dan cinta kerana diri-Mu. Cinta kerana diriku adalah keadaanku
yang sentiasa mengingat-Mu yang mengungkapkan tabir, sehingga Engkau kulihat.
Baik untuk ini, mahupun untuk itu, pujianku bukanlah bagiku; bagi-Mulah pujian
untuk semuanya. Buah hatiku, hanya Engkaulah yang kukasihi, berilah keampunan
pembuat dosa yang datang ke hadrat-Mu. Engkaulah harapanku, kebahagiaanku, dan
kesenanganku, hatiku enggan mencintai selain Engkau.Rabiah mencurahkan seluruh
hidupnya untuk mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Kerana itu, ia memilih
hidup zuhud agar bebas daripada segala rintangan dalam perjalanan menuju Tuhan.
Dalam pandangannya, kenikmatan duniawi adalah hambatan menuju Tuhan. Dia pernah
memanjatkan doa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu daripada segala perkara
yang menyibukkanku sehingga aku tidak sempat menyembah-Mu dan daripada segala
rintangan yang merenggangkan hubunganku dengan-Mu.”Perkahwinan baginya adalah
rintangan. Dia menerima banyak lamaran untuk bernikah, tetapi menolak semua
lamaran itu. Mengenai cinta kepada Nabi Muhammad s.a.w, dia berkata: “Aku cinta
kepada Nabi s.a.w, tetapi cintaku kepada Khalik (Maha Pencipta) memalingkan perhatianku
daripada cinta kepada makhluk (segala ciptaan).”Rabiah sang pencinta agung itu,
mencintai Tuhan buka kerana naluri kewanitannya. Dia mencintai Tuhan dengan
sepenuh jiwanya, ia mencintai zat-Nya, sifat-sifat-Nya. Ia bertafakur,
berzikir, juga suntuk memaknai segala sesuatu tentang Kekuasaan dan
Kebesaran-Nya, sehingga tidak ada ruang sedikit pun dalam dirinya untuk
berfikir selain Dia.Dia merelakan dirinya menjadi ‘gadis abadi’. Dia tidak
ingin bernikah bukan lantaran tidak ada yang meminangnya, dia memilih
‘kegadisan abadi’ kerana tidak tertarik dengan kenikmatan hidup duniawi.
B. Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian
mahabah
2. Untuk mengetahui macam-macam mahabah
3. Untuk mengetahui siapa tokoh dalam ajaran mahabah
2. Untuk mengetahui macam-macam mahabah
3. Untuk mengetahui siapa tokoh dalam ajaran mahabah
C. Pengertian Mahabbah
Mahabah
artinya cinta, hal ini mengandung maksud cinta kepada tuhan lebih luas lagi
bahwa mahabah memuat pengeratian yaitu:
a. Memeluk dan mematuhi perintah tuhan
dan membenci sikap yang melawan pada tuhan
b. Berserah diri kepada tuhan
c. Menyongsong perasaan di hati dari segala-galanya kecuali dari zat yang dikasihi.
Ayat tentang mahabah dapat dijumpai pada al-quran antara lain sebagai berikut:
Surat al-imran ayat 31:
c. Menyongsong perasaan di hati dari segala-galanya kecuali dari zat yang dikasihi.
Ayat tentang mahabah dapat dijumpai pada al-quran antara lain sebagai berikut:
Surat al-imran ayat 31:
Artinya
“katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai allah ikutilah aku niscaya allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’ allah maha pengampun lagi maha penyayang. (Q.S Al-Imran 31)
“katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai allah ikutilah aku niscaya allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’ allah maha pengampun lagi maha penyayang. (Q.S Al-Imran 31)
Surat al-maidah ayat 54
Artinya
Artinya
‘Allah akan mendatangkan suatu kaum
yang allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.
Hadist
Artinya
hamba-ku senantiasa mendekatkan diri pada-k dengan perbuatan-perbuatan hingga aku cinta padanya orang yang ku-cintai menjadi telinga, mata dan tangan-Ku.
hamba-ku senantiasa mendekatkan diri pada-k dengan perbuatan-perbuatan hingga aku cinta padanya orang yang ku-cintai menjadi telinga, mata dan tangan-Ku.
Dalam
ajaran tasawuf mahabah dikaitkan dengan ajaran yang sisampaikan oleh seorang
sufi wanita bernama rabiah al-adawiah.
Mahabah adalah paham tasawuf yang menenkankan perasaan cinta kepada tuhan.
Tuhan bukanlah suatu zat yang harus ditakuti, tapi sebaliknya sebagai zat yan harus dicintai dan didekati. Untuk dapat mencintai dan dekat dengan tuhan, maka sekarang harus banyak melakukan peribadatan dan meninggalkan kesenangan duniawi.
Mahabah adalah paham tasawuf yang menenkankan perasaan cinta kepada tuhan.
Tuhan bukanlah suatu zat yang harus ditakuti, tapi sebaliknya sebagai zat yan harus dicintai dan didekati. Untuk dapat mencintai dan dekat dengan tuhan, maka sekarang harus banyak melakukan peribadatan dan meninggalkan kesenangan duniawi.
Aliran tasawuf mahabbah kedudukannya sejajar dengan aliran-aliran tasawuf lainnya seperti marifat (pengetahuan) al-fana dan al-baqa (kehancuran dan ketetapan) dan al-ittihad (persatuan). Ittihad dapat berbentuk al-qulul (pengambilan tempat) ataupun al-wujud (kesatuan wujud).
D.
Macam-macam mahabah
Dalam
Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Mahabbah mawaddah
adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan“nggemesi”. Orang yang memiliki
cinta jenis mawaddah, maunya selaluberdua, enggan berpisah dan selalu ingin
memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa
berfikir lain.
2. Mahabbah rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih
sayang, lembut,siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta
jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibandingterhadap
diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sangkekasih meski untuk
itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu
memaafkan kesalahan kekasihnya.
Termasuk dalam
cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari
itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari katarahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari
itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari katarahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. Mahabbah mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara
sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain
cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut
dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda
(an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Mahabbah syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam,
alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad
syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak
menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika
mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada
bujangnya, Yusuf.
5. Mahabbah ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga
mengalahkannorma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak
tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut
term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang
tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6. Mahabbah shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong
perilakupenyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni
ketikamengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan denganZulaiha
yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja),sebab jika tidak,
lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatanbodoh, wa illa tashrif
`anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min aljahilin (Q/12:33)
7. Mahabbah syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an
tetapi darihadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat
5dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akantiba.
Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsurdari hadis riwayat
Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhikawa as syauqa ila liqa’ika, aku
mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan
untuk berjumpa dengan Mu.Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al
Muhibbin waNuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati
kepadasang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yangapinya
berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb
al muhibbi
8. Mahabbah kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai
kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua
yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu.
Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani
seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, layukallifullah nafsan illa wus`aha
(Q/2:286)
E. Berbagai
sebab yang mengutamakan rasa cinta allah swt
Sebab yang mengutamakan rasa cinta
kepada Allah SWT
Pertama : memutuskan interaksi dimoawo dan mengeluarkan rasa cinta kepada selain Allah SWT.dari hati karena hati dapat di ibaratkan seperti sebuah bejana yang tidak akan muat untuk menampung sebuah cuka, umpamanya, jika tidak dikeluarkan semua air darinya.
Pertama : memutuskan interaksi dimoawo dan mengeluarkan rasa cinta kepada selain Allah SWT.dari hati karena hati dapat di ibaratkan seperti sebuah bejana yang tidak akan muat untuk menampung sebuah cuka, umpamanya, jika tidak dikeluarkan semua air darinya.
Allah
berfirman dalam sura al-ahzab ayat 4
Artinya
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seorang dua hati dalam rongganya
Kesempurnaan rasa cinta terdapat jika anda mencintai Allah SWT. Dengan segenap hati dan selama dia berpaling kepada selain Allah SWT. Berkuranglah rasa cinta terhadap Allah SWT. Sepadan banyak cuka yang dituangkan kepadanya terhadap penunggalan dan kesendirian inilah isyarat firman Allah dalam surat al-anam ayat 91
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seorang dua hati dalam rongganya
Kesempurnaan rasa cinta terdapat jika anda mencintai Allah SWT. Dengan segenap hati dan selama dia berpaling kepada selain Allah SWT. Berkuranglah rasa cinta terhadap Allah SWT. Sepadan banyak cuka yang dituangkan kepadanya terhadap penunggalan dan kesendirian inilah isyarat firman Allah dalam surat al-anam ayat 91
Artinya
Katakanlah allah yang menurunkan kemudian (sesudah kamu menyampaikan al-Quran kepada mereka biarkanlah mereka beramain-main dalam kesesatannya.
Dan surat al-fusilat ayat 30
Katakanlah allah yang menurunkan kemudian (sesudah kamu menyampaikan al-Quran kepada mereka biarkanlah mereka beramain-main dalam kesesatannya.
Dan surat al-fusilat ayat 30
Artinya
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan tuhan kami adalah allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan tuhan kami adalah allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka
Bahkan dia merupakan arti dari
ucapanmu “ la ilaha illa Allah” dalam arti tidak ada yang berhak disembah dan
dicintai selain dia, karena setiap yang dicintai sesungguhnya dialah yang
disembah, sesungguhnya seorang hamba merupakan seorang yang dibatasi, di mana
yang disembah itulah yang membatasi , setiap orang yagn mencintai akan dibatasi
dengan apa yang di cintinya dank arena itulah sabda rasullullah SAW.
Artinya
Barag siapa mengucapkan la ilaha illa Allah secara ikhlas dia masuk surga.
Arti ikhlas disini adalah jika dia memurnikan hatinya terhadap allah swt. Sehingga di dalamnya tidak tersisa sebuah penyekutuan terhadap selain allah SWT sehingga allah akan ada sebagai kekasih hatinya, sembahan hatinya an tujuan hatinya.
Barag siapa mengucapkan la ilaha illa Allah secara ikhlas dia masuk surga.
Arti ikhlas disini adalah jika dia memurnikan hatinya terhadap allah swt. Sehingga di dalamnya tidak tersisa sebuah penyekutuan terhadap selain allah SWT sehingga allah akan ada sebagai kekasih hatinya, sembahan hatinya an tujuan hatinya.
Kedua bagi kuatnya rasa cinta adalah
kuatnya pengenalan Allah SWT. Keluasanya dan mendominasi terhadap hati hal itu
dapat terjadi setelah setelah mensucikan hati dari segala kesibukan duniawi dan
berbagai interaksinya. Berjalan seperti peristiwa peletakan sebuah benih di
bumi setelah membersihkannya dari rerumputan, dimana dia merupakan bagian ke
dua. Kemudian dai benih itu tumbuhlah sebuah pohon cinta dan ma’rifat yaitu
kalimah yang baik yang dicontohkan oleh allah swt dalam sebuah surat yaitu surat
ibrahim ayat 24
Artinya
Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik akarnya tegh dan cabangnya (menjulang) kelangit (QS. Ibramim :24)
Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik akarnya tegh dan cabangnya (menjulang) kelangit (QS. Ibramim :24)
F. Tokoh
sufi mahabbah
Aliran sufi mahabbah dipelopori dan
dikembangkan oleh seorang seorang sufi wanita bernama rabiah al-adawiyah ia
lahir di basrah pada tahun 714 M . rabiah meninggal pada tahun 801 M di
barsrah, dimakamkan di mana ia meninggal. Ketika jenazah diusung ke pekuburan
orang-orang suci, para sufi, dan orang islam yang saleh dalam jumlah yng luar
biasa banyaknya datang ikut mengiringinya.
G. Kesimpulan
Mahabah artinya cinta, hal ini
mengandung maksud cinta kepada tuhan lebih luas lagi
Qur’an cinta
memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Mahabbah mawaddah
adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan“nggemesi”. Orang yang memiliki
cinta jenis mawaddah,
2. Mahabbah rahmah
adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,siap berkorban, dan siap melindungi.
3. Mahabbah mail,
adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot
seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.
4. Mahabbah syaghaf.
Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan.
5. Mahabbah ra’fah,
yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkannorma-norma kebenaran,
6. Mahabbah shobwah,
yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup
mengelak.
7. Mahabbah syauq (rindu). Tema ini bukan dari
al Qur’an tetapi darihadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut
ayat 5dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akantiba.
8. Mahabbah kulfah.
yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang
positip meski sulit.
Aliran sufi mahabbah dipelopori dan
dikembangkan oleh seorang seorang sufi wanita bernama rabiah al-adawiyah ia
lahir di basrah pada tahun 714 M . rabiah meninggal pada tahun 801 M di
barsrah.
Daftar
pustaka
Barnawi umari “ material akhlak”
1967; ramadhani semarangØ
Hamka, Prof, Dr, tasawuf perkembangan dan pemurniannya” 1980. nurul islam. JakartaØ
Hamka, Prof, Dr, tasawuf perkembangan dan pemurniannya” 1980. nurul islam. JakartaØ
Mustofa, Drs”akhlak tasawuf” 1997;
pustaka setia . bandungØ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar