PERENCANAAN
ARIF RIDUAN
BAB I
PENDAHULUAN
HAKIKAT PERENCANAAN
Perencanaan pada hakikatnya adalah
pemilihan saat ini terhadap kondisi masa depan yang kita hendaki, beserta
langkah-langkah yang kita perlukan untuk mewujudkan kondisi - kondisi tersebut.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi utama dalam manajemen, karena
perencanaan adalah suatu proses pendefinisian tujuan - tujuan organisasi yang
kemudian diartikulasikan /menyajikan dengan jelas strategi - strategi, taktik -
taktik, dan operasi yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam arti
lain perencanaan adalah proses membuat peta perjalanan menuju masa depan dan
perencanaan tidak berhenti setelah perencanaan dihasilkan, akan tetapi
merupakan proses yang terus menerus dilaksanakan untuk memuktahirkan, mengubah
dan mengganti peta selama perjalanan masa depan.
Menurut Newman perencanaan Planning
is deciding in advance what is to be done. Sedangkan menurut A.Allen Planning
is the determination of a course of action to achieve a desired result. Pada
dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa ( Who ) kapan (When) dimana ( Where )
mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ) jadi perencanaan yaitu fungsi seorang
manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan
pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang
dilakukan.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen Strategik adalah Proses
Adaptasi Organisasi dengan lingkungan yang berubah untuk menyesuaikan diri dan
memastikan bahwa implementasi strategi berjalan dengan baik dan lancar. Dalam
konteks organisasi perencanaan (Planning) dapat diartikan sebagai proses
menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan
dilakukan dan dikaji cara-cara terbaik untuk mencapai suatu tujuan terbaik.
Perencanaan mempunyai dua unsur
yaitu:
1. Perencanaan Formal adalah proses
mengunakan investigasi yang kaku untuk mencapai tujuan, memutuskan aktivitas
dan secara formil mendokumentasikan ekspektasi organisasi.
2. Perencanaan Tidak Formal adalah
Proses secara Intuitif memutuskan tujuan - tujuan dan aktivitas - aktivitas
yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tanpa penyelidikan yang kaku dan
sistematis.
A. ASPEK – ASPEK PERENCANAAN
1. Hierarki Sasaran ( Objectives) Di
dalam setiap organisasi terdapat tingkatan - tingkatan umum, yang setiap
tingkatan mempunyai sasaran yang merefleksikan tanggung jawab manajemen
disetiap tingkatan. Sasaran/Strategik ( Strategic Objectives ) merupakan target
performa yang berhubungan dengan usaha-usaha jangka panjang seperti
pertumbuhan, kemampulabaan dan posisi suatu perusahaan dalam industrinya
a. Sasaran Taktis ( Tactical Objectives ) merupakan target
performa jangka menengah untuk mencapai hasil yang terbatas seperti penjualan
tahunan, laba kuartalan dan perubahan inkremental dalam produk dan jasa.
b. Sasaran Operasional ( Operational Objectives ) merupakan
target performa jangka pendek yang segera untuk aktivitas harian, mingguan,
bulanan dan apabila tercapai akan memperkuat sasaran perencanaan taktis.
2. Hierarki Perencanaan.
a. Maksud dan Misi ( Purpose dan Mission ) Waktu perencanaan
sepanjang umur organisasi, tidak mempunyai batasan waktu.
b. Rencana Srategik ( Strategik Plans) Waktu perencanaan
sasarannya dinyatakan dalam rata - rata dan kecenderungan jangka panjang.
c. Rencana Taktis ( Tactical Plans ) Merupakan sasaran
setahunkan dengan target performa yang tetap dan dapat diukur serta menggunakan
anggaran performa.
d. Rencana Operasional ( Operational Plans ) Sasaran jangka
pendek dan batas waktu yang sesuai untuk memenuhi Kebutuhan.
3. Manajemen berdasarkan Sasaran (
MBO = Management By Objectives )
Suatu teknik untuk melibatkan karyawan pada semua tingkatan secara bersama dalam mendefinisikan sasaran dan pengendalian hasil. Manajer dibagi atas tingkatan - tingkatan perencanaan dan tanggung jawab dengan memberikan pertalian antara strata untuk memperbaiki koordinasi. Sasaran MBO adalah pendekatan manajemen yang positif dan terpadu dengan mencapai laba perusahaan yang meningkat, baik jangka panjang maupun jangka pendek melalui usaha manajemen kelompok yang kompeten dan mempunyai tujuan yang jelas.
Suatu teknik untuk melibatkan karyawan pada semua tingkatan secara bersama dalam mendefinisikan sasaran dan pengendalian hasil. Manajer dibagi atas tingkatan - tingkatan perencanaan dan tanggung jawab dengan memberikan pertalian antara strata untuk memperbaiki koordinasi. Sasaran MBO adalah pendekatan manajemen yang positif dan terpadu dengan mencapai laba perusahaan yang meningkat, baik jangka panjang maupun jangka pendek melalui usaha manajemen kelompok yang kompeten dan mempunyai tujuan yang jelas.
B. PROSES MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN :
1. Menentukan Sasaran yaitu Proses pengambilan keputusan
bersama karyawan didorong untuk mengambil peranan yang penting dalam menyatakan
ide.
2. Menspesifikasikan Rencana Tindakanya merupakan rencana
tindakan yang realitis disetujui oleh manajer dan bawahnya, dan ditulis dengan teliti
untuk penelaahan berkala.
3. Penelahaan Performa merupakan suatu proses motorisasi
oleh manajer secara berkala kepada bawahannya untuk menelaah kemajuan terhadap
sasaran. Penelaahan dilakukan minimal sekali dalam setahun.
4. Koreksi dan Adaptasi adalah Tindakan Korektif di ambil
setelah penelaahan Performa.
C. MANFAAT PROGRAM MBO ( MANAGEMENT BY OBJECTIVES ) :
1. Memungkinkan Individu mengetahui sesuatu yang diharapkan
dari organisasi atau perusahaan.
2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat manager
menetapkan tujuan.
3. Memperbaiki komunikasi antara menajer dan bawahannya.
4. Proses pemisahan yang wajar dengan memusatkan perhatian
pada pencapaian.
D. PROSES ADAPTASI PADA LINGKUNGAN YANG BERUBAH :
D. PROSES ADAPTASI PADA LINGKUNGAN YANG BERUBAH :
1. Pengawasan terhadap lingkungan eksternal dan Internal
pada semua aspek yang perusahaan berkepentingan.
2. Identifikasi kesempatan lingkungan untuk dieksploitasi
dan menghindari bahaya-bahaya.
3. Analisis kekuatan dan kelemahan yang penting dalam
penemuan dan penilaian strategi-strategi.
4. Identifikasi Strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.
5. Mengadakan suatu proses manajerial yang diperlukan untuk
meyakinkan bahwa semua strategi yang diimplementasikan secara tepat.
E. PROSES PENYUSUNAN PERENCANAAN :
1. Merumuskan Misi dan Tujuan.
Usaha sistematis formal untuk
menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran sasaran, kebijakan kebijakan
dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama perusahaan yang
bersangkutan.
2. Memahami Keadaan Saat ini.
Perencanaan menyangkut jangkauan
masa depan dari keputusan-keputusan yang dibuat sekarang, untuk mengenal
sistematis peluang dan ancaman dimasa mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah
yang tepat akan lebih menguntungkan perusahaan. Meliputi jangka pendek dan
sampai jangka panjang.
3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat
tercapainya Tujuan.
Segala kemudahan dan kemungkinan
hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar
persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat meraih kemudahan dan
manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.
4. Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.
Tujuan dapat dicapai dengan beberapa
cara, diantaranya adalah :
a. Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan dan
tindakan-tindakan yang mungkin dapat dipilih.
b. Menilai dan membandingkan untung rugi setiap alternatif
kegiatan kebijakan.
c. Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok
dan baik diantara alternatif-alternatif lain.
Perencanaan Strategik ( Strategik
Planning/ Corporate Planning ) merupakan bagian terpenting dari manajemen
strategik dan dapat dianggap sebagai pilar sentral manajemen strategik.
F. KELEMAHAN - KELEMAHAN PERENCANAAN STRATEGIK :
1. Perencanaan Strategik tidak dapat menjamin perusahaan
akan menghasilkan strategi yang paling tepat, karena strategik tersebut
ditentukan oleh manusia.
2. Keadaan lingkungan yang berubah terus.
3. Perlawanan atau resistensi Intern (prasangka-prasangka
karyawan) karyawan lama biasanya sudah terbiasa dengan sistem yang mana.
4. Mahal biayanya.
5. Penyusunan Perencanaan Strategik itu sulit karena
membutuhkan suatu tingkat maginasi yang tinggi, kemampuan analisis, kreatifitas
dan keuletan.
6. Perencanaan strategik membatasi pilihan/alternatif,
mengurangi inisiatif dalam suatu jajaran alternatif yang berada diluar
jangkauannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Manajemen strategik dan Perencanaan strategik sangat
penting bagi keberhasilan usaha karena kalau strategik salah kemungkinan besar
perusahaan akan mengalani kesulitan meskipun perusahaan telah berusaha
seefisien mungkin. Manajemen Strategik memberikan pengarahan dan batas-batas
untuk kegiatan operasional.
2. Perencanaan strategik merupakan tulang punggung dari
manajemen strategik karena merupakan bagian terpenting dan langkah utama dalam
memyelenggarakan suatu manajemen strategik.
3. Perencanaan yang intuitif dan perencanaan jangka panjang
yang formal seharusnya saling mengisi karena perencanaan yang formal dapat
membantu manajer dalam mempertajam masukan-masukan intuitif – antisipatif kedalam
proses perencanaan. Perencanaan formal akan lebih efektif apabila semua
tingkatan manajemen mencakup timbangan/intuisi mereka didalam merencanakan.
B. SARAN
Untuk dapat mencapai tujuan masa
depan suatu perusahaan maka perlu adanya perencanaan strategic dan perencanaan
operasional yang pelaksanaannya dapat berjalan saling beriringan dan saling
mengisi kelemahan masing-masing perencanaa.
DAFTAR PUSTAKA
1. James. A.F. Stoner, dan R. Edward Freeman, Management,
Edisi Kelima, Jakarta: Intermedia, Prentice Hall.
2. Harold Koontz / Cyril O’Donnell /Heinz Weihrich,
Management, Edisi Kedelapan, Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
3. Amin Widjaja Tunggal, Manajemen Suatu Pengantar, Edisi
Revisi, Jakarta : Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar