BUMI
ARIF RIDUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahwa bumi ini bulat telah diketahui manusia 500 tahun yang lalu, meskipun sebelum itu orang mengira bahwa bumi itu datar. Garis tengah bumi dari kutub ke kutub = 7.900 mil, sedangkan bila dihitung secara ekuatorial = 7.923 mil (1 mil = 1,6 Km). Berat jenisnya 5,5, sedangkan beratnya 6,6 x 1010 ton.
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah 12.640 Km. jarak antara bumi dan matahari adalah 149 juta Km. jarak ini sering diubah menjadi jarak astronomis atau Astronomical Unit (AU). Jadi, 1 AU = 140 juta Km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti 1 hari bumi =24 jam, 1 hari venus = 247 hari atau 247x24 jam bumi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kita tahu bahwa bumi ini bulat ?
2. Bagaimana susunan bumi ini ?
3. Apakah ada teori tentang terjadinya bumi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. BUMI
1. Perkembangan Bumi
Pengetahuan tentang bumi sering dapat diterapkan pada semua planet, yang menurut anggapan berasal dari gumpalan awan gas dan debu yang merupakan sisa-sisa terciptanya matahari.
Informasi yang dikumpulkan oleh para ilmuwan pada masa kini mengenai hakikat atmosfer, struktur dan bentuk kehidupan di bumi akan dapat memberikan petunjuk mengenai beberapa kemungkinan yang akan dijumpai bila mereka mempelajari alam semesta.
Warna biru lebih banyak dihamburkan daripada warna merah; sinar matahari yang berwarna biru akan dihamburkan oleh atmosfer bumi yang terdiri dari molekul udara dan partikel-partikel debu, sehingga Nampak langit berwarna kebiru-biruan.
Kenyataan ini lebih nyata bila diamati dari antariksa Bumi berwarna biru, bumi tidak seterang Venus karena daya pantulnya yang lemah dan jaraknya terhadap matahari lebih jauh bentuk permukaan di Mars, karena bumi beratmosfer lebih tebal dan adanya awan putih yang cemerlang sehingga bumi tampak berwarna teduh.
Hampir seluruh atmosfer bumi berada di bawah batas 160 Km. sedangkan kerak batasan bumi sekitar 64 Km. Tebalnya diantaranya terhambat lautan di sebagian besar permukaan bumi dengan kedalaman rata-ratanya 3 Km. Di bagian dalam bumi berupa bola panas tidak terlalu padat dengan garis tengah hampir 12.750 Km.
Di bumi sering terjadi gempa yang dapat disebabkan karena gerakan bumi, sehingga terjadi retakan tiba-tiba sepanjang “sesar” atau garis lemah. Bila retakan terjadi batuan yang agak lentur bergoncang bagaikan pegas yang patah.
Getaran yang cukup kuat dapat dideteksi pada bagian bumi di tempat lain dengan alat yang disebut seismograf. Prinsip kerja dari seismograf berdasarkan sifat kelembaban bandul yang berat. Seismograf modern sangat peka terhadap berbagai gelombang dan dapat memberikan informasi penting tentang komposisi lapisan bumi.
2. Lapisan – Lapisan Pada Bumi
Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer pada permukaan bumi ada lapisan air yang disebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri dari kulit atau litosfer dan bagian inti disebut Centrosfer.
a. Litosfer dan Centrosfer
Litosfer ini tebalnya hanya 20 mil atau kira-kira 30.000 meter. Namun inilah bagian yang vital bagi kehidupan manusia yaitu yang berupa benua dan pulau-pulau tempat tinggal kita.
Dibawah litosfer adalah centrosfer yang dapat dibagi menjadi bagian paling dalam (inti dalam), inti luar dan selanjutnya bagian mantel.
b. Hidrosfer
Hidrosfer tidak sepenuhnya menyelimuti bumi, kira-kira hanya 71 % saja. Terdiri sebagian besar dari samudra dan lautan.
Hidrosfer sangat berpengaruh terhadap keadaan atmosfer karena air yang menguap dari lautan itu membentuk awan dan hujan yang berlangsung sepanjang abad dan membentuk siklus air.
c. Atmosfer
Dalam kehidupan sehari-hari atmosfer disebut udara. Tebal atmosfer ini sampai setinggi 3.000 mil menjadi tiga lapisan yaitu:
1) Troposfer
Lapisan udara pertama yang meliputi bumi setebal 10 mil pada katulistiwa dan menipis sampai 5 mil pada kutub-kutub bumi. Hampir semua uap air yang terkandung di udara terdapat pada troposfer ini. Berkenaan dengan itu pula maka adanya hujan, angin, badai salju, awan dan sebagainya, semua terdapat pada lapisan ini.
2) Stratosfer
Dalam stratosfer ini ada lapisan ozon (yaitu oksigen yang mempunyai 3 atom O dalam satu molekul; oksigen biasa terdiri dari 2 atom ), lapisan ini sangat vital bagi kehidupan kita karena lapisan ini dapat menolak datangnya sinar ultraviolet dari matahari dengan kalor yang tinggi yang dapat merusakkan semua jasad hidup.
3) Ionosfer
Lapisan diatas 50 mil disebut ionosfer karena pada lapisan ini tekanan udara sangat rendah sekali sehingga semua partikel yang ada di situ terurai menjadi ion-ionnya.
B. TERJADINYA BUMI
Teori Tentang Terjadinya Bumi
Teori Kant Laplace
Secara garis besar Laplace menggunakan teorinya sebagai berikut:
“Dialam raya sudah ada awan yang telah berputar. Awan ini makin lama makin mendingin, hal ini akan menyebabkan gerak putar tersebut makin cepat. Perputaran ini akan mengakibatkan pendataran di bagian kutub-kutubnya, dan penimbunan materi di bagian khatulistiwanya, bagian khatulistiwa inilah merupakan daerah yang paling tidak stabil sewaktu perputaran semakin cepat, dibagian yang tidak stabil tersebut akan teelepas materi dari massa asal. Bagian-bagian yang terlepas mengalami kondensasi dan akhirnya menjadi padat dan ikut berputar mengelilingi massa asal. Massa asal tersebut akhirnya menjadi matahari, sedangkan bagian yang terlepas tersebut setelah padat menjadi planet”.
Sesudah bagian pertama terlepas, disusun bagian kedua, ketiga dan seterusnya sampai dengan kesembilan.
Sembilan bagian itu semuanya berputar mengelilingi matahari menurut lintasannya sendiri-sendiri. Kesembilan bagian inilah yang dikenal sebagai planet, dimana satu diantaranya adalah planet bumi kita.
Dalam perkembangan selanjutnya planet-planet tersebut selain berputar sendiri menurut porosnya, juga berputar bersama-sama mengelilingi matahari. Dalam gerak berputarnya planet-planet tersebut juga melepaskan materi-materi. Materi yang dilepaskan planet-planet disebut satelit atau bulan.
Teori Camberlin dan Maulton (1905)
Chamberlin seorang geologist, dan maulton seorang astronom, keduanya bangsa Amerika mengemukakan suatu teori tentang stelsel (susunan) matahari dan bumi. Teorinya yang terkenal dengan nama teori planetisimal. Secara garis besar teori planetisimal dikemukakan sebagai berikut:
Di alam raya ada matahari asal. Kemudian sebuah bintang besar mendekati matahari asal tersebut, sehingga terjadi gaya tarik yang kuat dari bintang terhadap matahari.
Akibatnya di permukaan matahari akan terjadi ledakan-ledakan yang maha dahsyat yang berupa gas yang dilepaskan keluar dari matahari asal. Gas yang sudah lepas ini dalam perkembangan selanjutnya mengalami kondensasi dan akibatnya menjadi massa yang padat, yang disebut planetisimal. Bumi merupakan salah satu bentuk dari planetisimal tersebut. Planetisimal dalam perkembangannya selalu menarik bagian-bagian kecil disekitarnya, sehingga akan menjadi besar.
Dikatakan bumi ini masih dalam pertumbuhan, yang masih menarik bagian-bagian kecil di sekitarnya yaitu meteorit atau bintang beralih yang dapat dilihat setiap saat pada malam hari.
Teori Jean dan Jeffreys
Ada yang mengatakan bahwa teori ini merupakan teori yang paling modern dibandingkan dengan teori-teori terdahulu. Namun seperti teori yang mendahului, teori ini gugur juga apabila diketemukan pendapat teori yang lebih benar.
Dalam garis besarnya teori ini sebagai berikut:
Bintang besar yang jauh lebih besar dari matahari memiliki gaya tarik yang sangat kuat terhadap matahari, akibatnya akan terjadi gelombang pasang pada perrmukaan matahari.
Gelombang pasang ini menyerupai gunung yang luar biasa tingginya di atas permukaan matahari. Gunung-gunung ini juga menyerupai lidah raksasa yang mengarah pada bintang besar tersebut. Lidah raksasa yang berupa gas sangat panas ini dalam perkembangan selanjutnya akan mengalami pemadatan-pemadatan, sehingga lidah raksasa tersebut pecah menjadi benda-benda yang tersendiri yang disebut planet.
Planet-planet baru akan tetap berputar mengelilingi matahari dengan lintasan bujur telur (ellip).
Dari lidah raksasa pijar berasal dari massa yang ditarik dari matahari lahirlah planet-planet dan bumi.
Proses pendinginan dan pemadatan planet-planet tersebut tidak sama. Planet-planet besar seperti Yupiter dan Saturnus sangat lambat, sedangkan planet-planet kecil termasuk bumi proses pendinginan dan pemadatannya relative cepat. Karena lintasan planet mengelilingi matahri berupa elip pada suatu saat planet mempunyai jarak yang terdekat dengan matahari. Karena massa matahari jauh lebih besar, matahari mempunyai gaya tarikyang sangat kuat, terhadap planet yang kebetulan mendekati. Maka matahari akan menarik massa planet tersebut, sehingga terbentuk satelit atau bulan yang berputar mengelilingi planet.
Teori Alfred Wegener (Continental Drift)
Alfred Wegener seorang geologist bangsa Jerman (1915) mengemukakan teorinya mengenai Pergeseran Benua (Continental Drift).
Benua-benua yang sekarang ada seperti : Asia, Asia, Eropa, Amerika dan Australia, dulu menjadi satu merupakan Super Continent yang disebut Pangea.
Kurang lebih 200 juta tahun yang lalu pangea mulai pecah secara perlahan namun terus bergeser, sampai mencapai posisinya seperti sekarang ini. Dalam Pangea, letak kutub selatan berdekatan sekali dengan apa yang akan menjadi Amerika Selatan, Afrika Selatan, India, Australia dan Antartika. Ekuator Pangea terletak atau melalui apa yang sekarang disebut Prancis New England.
Kira-kira 180 juta tahun yang lalu terbentuklah suatu rift (yaitu lembah memanjang dan dalam) di tengah Pangea. Rift ini makin lebar dan mengawali terpisahnya Amerika Utara dan Afrika. Kurang lebih 50 juta tahun yang lalu rift tersebut makin terbuka dan mendalam dan meluas. Cekungan ini akan berkembang menjadi samudera Atlantika.
Rift juga berkembang ke arah utara sehingga memisahkan Greenland dan Eropa. Akibat adanya gerak horizontal benua-benua tersebut, mengakibatkan terlipatnya lapisan kerak bumi sehingga terbentuklah jalur-jalur pegunungan besar dan menjulang seperti: Alpen, Himalaya, pegunungan di Asia Tenggara, Amerika Selatan bagian barat dan Amerika Utara bagian barat. Amerika Utara dan selatan bergeser ke arah barat, Antartika dan Australia bergeser ke arah selatan dan tenggara, sedangkan India bergeser ke utara.
C. ROTASI BUMI
Bumi berputar menurut porosnya kutub utara dan selatan. Perputaran ini disebut rotasi. Akibat adanya rotasi, bentuk bumi pipih pada kedua kutubnya dan menggelembung pada bagian ekuatornya. Disamping itu menyebabkan adanya siang dan malam.
Selain berotasi, bumi bersama planet lain berputar mengelilingi matahari. Gerakan ini dinamakan revolusi. Revolusi menyebabkan terjadinya musim di bumi.
a. Gerak rotasi Bumi
Pepatan bumi besarnya 1/300 sehingga dapatlah dianggap bumi memiliki bentuk bola. Titik pusatnya berimpit dengan titik pusat bola langit. Sumbunya menembus permukaan Bumi di kutub Utara dan Selatan. Orang menganggap bahwa bola langit tetap tinggal diam, sedang bumi berputar pada sumbunya dari Barat ke Timur. Anggapan tersebut telah dikemukakan oleh sarjana-sarjana Yunani seperti Pythagoras, Philolaus, Herakleitos, dan terakhir oleh Copernicus dari Polandia. Gerak Bumi berputar pada porosnya disebut rotasi dari bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari Barat ke Timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di Irian Jaya daripada di Jawa. Satu kali rotasi Bumi menjalani 3600 yang ditempuh selama 24 jam. Jadi, setiap derajat ditempuh dalam 4 menit. Rotasi Bumi ini tidak dapat kita saksikan. Gerak dari Timur ke Barat Matahari serta benda-benda langit lainnya disebut gerak semu harian matahari.
b. Akibat rotasi bumi
1. Gerak semu harian dari Matahari,
2. Pergantian siang dan malam
3. Penyerongan atau penyimpangan arah angin, arus laut, yang dapat diterangkan dengan hukum Buys Ballot.
4. Penggelembungan di Khatulistiwa serta Pemepatan di kedua kutub Bumi.
5. Timbulnya gaya sentrifugal yang menyebabkan pemepatan Bumi tersebut serta pengurangan gaya tarik hingga arah vertical (unting-unting) tidak tepat menuju ke titik pusat Bumi, kecuali di khatulistiwa dan di kutub.
6. Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam.
7. Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat busurnya.
c. Gerak Revolusi dari Bumi
Berkat penyelidikan tiga sarjana, yaitu Galileo Galilei, Tycho Brahe, dan Keppler maka susunan alam secara Heliosentris dari Kopernicus diakui keunggulannya. Dalam susunan ini, maka bumi berevolusi mengelilingi Matahari. Bumi beredar mengelilingi matahari dalam satu kali revolusi selama waktu satu tahun.
Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang sama terhadap bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 ½ 0 terhadap bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi ialah:
a) Pergantian empat musim, yakni di sebelah Utara garis balik Utara (23 ½ LU).
b) Perubahan lamanya siang dan malam.
c) Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan.
Lintasan Bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit. Menurut hukum Keppler pertama, orbit-orbit setiap planet termasuk orbit Bumi memiliki bentuk bangun elips. Matahari berada pada salah satu titik api (focus) dari elips itu. Titik lintasan yang terdekat dengan titik focus di matahari itu berada disebut titik perihilium elips itu. Titik terjauh dari titik focus dimana matahari itu berada disebut titik aphelium. Hukum Keppler kedua mengatakan bahwa garis yang menghubungkan planet dan Matahari selama revolusi planet itu melewati bidang-bidang yang sama luasnya dan dalam jangka waktu yang sama pula. Maka, ketika planet itu melintasi titik perihelium, gerak planet itu menjadi cepat. Hukum Keppler ketiga akhirnya menyatakan bahwa kuadrat kala revolusi dari planet-planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata masing-masing planet terhadap matahari. Satu kali revolusi yang sedang dibuat oleh sebuah planet dinamakan kala revolusi, sedang satu kali rotasi dari planet terhadap sumbunya disebut kala rotasi.
D. SUSUNAN BUMI
Dari penyelidikan-penyelidikan Seismologi diadakan bagian mengenal susunan bumi oleh Suses dan Wiechart sebagai berikut.
1. Kerak bumi dengan tebal 30-70 Km. Yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Berat jenis lapisan ini 2,7.
2. Selubung bumi dengan tebal ± 1200 Km. Berat jenis lapisan 3,6-4. Lapisan kerak bumi dan selubung bumi di sebut lithosfer.
3. Lapisan antara atau Chalhosfera dengan tebal ± 1700 Km dan berat jenis 6,4.
4. Inti besi-nekel atau barysfera yang mempunyai jari-jari 3.500 Km dengan berat jenis 9,6.
Kerak bumi masih dapat diadakan pembagian yaitu:
1. Bagian atas dengan tebal 15 Km, dan berat jenis ± 2,7 serta tipe magma granit.
2. Bagian tengah dengan tebal 25 Km, dan berat jenis ±3,7 serta tipe magma basah.
3. Bagian bawah dengan tebal 20 Km, dan berat jenis ±3,5 serta tipe magma peridotir dan eklogit.
Bagian atas dan tengah disebut “sial” karena sebagian besar mengandung silisium dan aluminium, sedangkan bagian bawah disebut “sima” karena sebagian besar mengandung silisium dan magnesium.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari, ukuran besarnya hampir sama dengan Venus.
Bumi diselimuti oleh gas yang disebut atmosfer. Pada permukaan bumi ada lapisan air yang disebut hidrosfer. Bagian bumi yang padat terdiri dari kulit atau litosfer dan bagian ini disebut centrosfer.
1. Litosfer dan Centrosfer
2. Hidrosfer
3. Atmosfer
Atmosfer dapat dibagi 2, yaitu:
a. Troposfer
b. Stratoposfer
c. Ionosfer
B. Saran
Dengan mempelajari tentang bumi, kita menjadi tahu apa yang sebenarnya dimaksud dengan bumi dan bagaimana bentuk bumi serta bagaimana terjadinya bumi yang kita tempati sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, abu dan Supatmo A, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Jasin, Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Rajawali Pers,1987.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah yang berjudul “Bumi” diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang diasuh oleh Bapak Rustam Nawawi.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mana telah membantu kami sehingga tersusunnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun sehingga makalah ini menjadi sempurna.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien.
Banjarmasin, Desember 2010
Penyusun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar