Rabu, 03 Agustus 2016

Desa Hapalah, Kecamatan Banua Lawa, Kabupaten Tabalong

awas-awas saya mau lewat - jembatan gantung

ladang semangka yang mulai digenangi air

angkut kayu dari hutan

tebang kayu buat rumah yang sudah lapuk

santai dulu, sebelum berladang

OTW ladang

apartemet itik - kandang bebek

istirahat sebentar

Desa Hapalah, Kecamatan Banua Lawa, Kabupaten Tabalong
Mayoritas pekerjaan penduduknya ialah sebagai petani dan peternak ikan di sungai, Desa yang kaya akan sumber alamnya ini cukup untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya sehari-hari, baik itu kayu hutan yang bisa diolah sebagai kayu bakar, dan kayu untuk bangunan rumah, juga ada rumbia yang sangat banyak manfaatnya, salah satunya atab rumbia. Ada pula Purun, tanaman hutan liar yang ada di rawa yang bisa di olah menjadi tikar ataupun topi juga kerajinan lainnya, ada juga padi, kayu galam. Terlebih bermacam ikan yang diternakkan oleh masyarakat disungai.

Namun akhir-akhir ini banyak masyarakat yang tidak bisa bercocok tanam padi lagi karena siklus air yang selalu pasang, bahkan merendam sampai ke rumah warga, sehingga banyak petani memilih untuk stop sementara menggarap lahan, karena ragu, takut akan banjir lagi seperti yang sudah-sudah, ketika padi sudah ditanam lalu banjir menggenangi ladang mereka, mereka pun merugi. Hal ini sudah terjadi sejak 2010-an.

Arif Riduan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manaqib KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin

  Manaqib Syekh KH. Basyirun Ali, Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jannah Banjarmasin Penulis Arif Riduan, S.Sos.I Alumni ponpes Nurul Janna...