BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Bimbingan Konseling
Menurut Santoso S Hamidjojo, Media adalah semua bentuk perantara
yang dipakai orang untuk menyebarkan ide atau gagasan, sehingga dapat sampai
kepada penerima.
Sedangkan media dalam bimbingan konseling adalah sebagai hal atau
sesuatu yang digunakan sebagai perantara atau pengantar ketika konseling
melaksanakan bimbingan konseling atau segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
melaksanakan bimbingan konseling.
B.
Teori Tentang Nasihat
1.
Pengertian
Nasihat
Kata nasehat berasal dari bahasa Arab. Diambil dari kata kerja
“nashaha” (نَصَحَ), yang maknanya “khalasha” (خَلَصَ). Yaitu murni serta bersih dari segala
kotoran. Bisa juga bermakna “khâtha” (خَاطَ), yaitu menjahit.
Imam al-Khaththabi rahimahullâh menjelaskan arti kata nashaha,
sebagaimana dinukil oleh Imam an-Nawawi, Dikatakan bahwa nashaha diambil dari
“nashaha-rajulu-tsaubahu” (نَصَحَ الرَّجُلُ ثَوْبَهُ) apabila dia menjahitnya. Maka mereka
mengumpamakan perbuatan penasihat yang selalu menginginkan kebaikan orang yang
dinasihatinya, dengan usaha seseorang memperbaiki pakaiannya yang robek.
Nasehat secara bahasa dari kata ‘nash’ yang berarti khalus, bersih
atau murni, lawan dari curang atau kotor. Sehingga jika nasihat tersebut dalam
bentuk ucapan harus jauh dari kecurangan dan motivasi kotor. Sedangkan secara
istilah, sebuah kata yang mengungkapkan kemauan berbuat baik kepada obyek yang
diberi nasihat. Hal ini juga dikemukakan oleh Ibnul-Atsîr nasihat adalah kata
yang dipakai untuk mengungkapkan keinginan memberikan kebaikan pada orang yang
diberi nasihat yaitu mengokohkan tiang agamanya.
Jadi yang dimaksud nasehat dalam pembahsan ini adalah memberikan
arahan yang baik melalui perkataan atau ucapan dengan jujur dan penuh motivasi.
2.
Jenis-Jenis
Nasihat
Dalam
memberikan Konseling terhadap klien perlu juga untuk memperhatikan bahasa yang
hendak digunakan dalam memberikan nasehat. Hal ini bertujuan agar nasehat yang
disampaikan mampu untuk dipahami oleh klien. Nasehat dalam hal ini tidak hanya
berhubungan dengan manusia saja akan tetapi berkaitan dengan Allah, Rasul,
Kitab dan para pemimpin. Nasehat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a).
Nasihat Dari Allâh.
Nasihat
dari Allâh, ialah menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya dengan
seluruh anggota badannya selagi mampu melakukannya. Apabila ia tidak mampu
melakukan kewajibannya karena suatu alasan tertentu, seperti sakit, terhalang,
atau sebab-sebab lainnya, maka ia tetap berniat dengan sungguh-sungguh untuk
melaksanakan kewajiban tersebut, apabila penghalang tadi telah hilang.
Nasihat
karena Allâh adalah dengan berjihad melawan orang-orang yang kufur kepada-Nya
dan berdakwah mengajak manusia ke jalan Allâh. Adapun makna nasihat untuk
Allâh, ialah beriman kepada Allâh, menafikan sekutu bagi-Nya, tidak mengingkari
sifat-sifat-Nya, mensifatkan Allâh dengan seluruh sifat yang sempurna dan
mulia, mensucikan Allâh dari semua sifat-sifat yang merusak, melaksanakan
ketaatan kepada-Nya, menjauhkan maksiat, mencintai karena Allâh.
b).
Nasehat dari Kitabullah
Al-Imam
Ibnu Nashr al-Marwazi rahimahullâh berkata; Nasihat untuk Kitabullah, ialah
dengan sangat mencintai dan mengagungkan kedudukannya karena Al-Qur’an itu
adalah Kalâmullâh, berkeinginan kuat untuk memahaminya, mempunyai perhatian
yang besar dalam merenunginya, serius dan penuh konsentrasi membacanya untuk
mendapatkan pemahaman maknanya sesuai dengan yang dikehendaki Allâh untuk
dipahami, dan setelah memahaminya ia mengamalkan isinya. Maksudnya beriman
kepada firman-firman Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, mengakui bahwa itu
semua tidak sama dengan perkataan manusia dan tidak pula dapat dibandingkan
dengan perkataan siapapun, kemudian menghormati firman Allah, membacanya dengan
sungguh-sungguh, melafazhkan dengan baik dengan sikap rendah hati dalam
membacanya.
c).
Nasehat untuk Rasulullah
Al-Imam
Ibnu Nashr al-Marwazi rahimahullâh berkata: Sedangkan nasihat untuk Rasûlullâh
pada masa hidupnya, ialah dengan mengerahkan segala kemampuan secara
sungguh-sungguh dalam rangka taat, membela, menolong, memberikan harta (untuk
perjuangan menegakkan agama Allâh) bila beliau menginginkannya, dan bersegera
untuk mencintai beliau. Adapun setelah Beliau wafat, maka dengan perhatian dan
kesungguhan untuk mencari Sunnah-nya, akhlak, dan adab-adabnya, mengagungkan
perintahnya, istiqâmah dalam melaksanakannya. Maksudnya ialah membenarkan
ajaran-ajarannya, mengimani semua yang dibawanya, menaati perintah dan
larangannya, membelanya semasa hidup maupun setelah wafat, melawan para
musuhnya, membela para pengikutnya, menghormati hak-haknya, memuliakannya,
menghidupkan sunnahnya, mengikuti seruannya, dan menyebarluaskan tuntunannya.
d).
Nasehat untuk para pemimpin
Makna
nasihat untuk para pemimpin kaum Muslimin ialah nasihat yang ditujukan kepada
para penguasa mereka. Yaitu dengan menerima perintah mereka, mendengar, dan
taat kepada mereka dalam hal yang baik, karena tidak ada ketaatan kepada
makhluk dalam hal maksiat kepada Al-Khaliq. Tidak memerangi mereka selama
mereka belum kafir, berusaha untuk memperbaiki keadaan mereka, membersihkan
kerusakan mereka, memerintahkan mereka kepada kebaikan, melarangnya dari
kemungkaran, serta mendo’akan mereka agar mendapatkan kebaikan. Karena, dalam
kebaikan mereka berarti kebaikan bagi rakyat, dan dalam kerusakan mereka
berarti kerusakan bagi rakyat. Nasihat untuk para pemimpin dapat juga dilakukan
dengan cara membantu mereka untuk senantiasa berada di atas jalan kebenaran,
mentaati mereka dalam kebenaran, dan mengingatkan mereka dengan cara yang baik.
e).
Nasehat untuk Kaum Muslimin
Nasihat
untuk masyarakat muslim, dilakukan dengan cara menuntun mereka kepada berbagai
hal yang membawa kebaikan dunia dan akhiratnya. Nasihat yang dilakukan
seharusnya tidak terbatas dengan ucapan, tetapi harus diikuti dengan amalan.
Dengan demikian, nasihat tersebut akan terlihat nyata dalam masyarakat muslim,
sebagai penutup keburukan, pelengkap kekurangan, pencegah terhadap bahaya,
pemberi manfaat, amar ma’ruf nahy mungkar, penghormatan terhadap yang besar,
kasih sayang terhadap yang lebih kecil, serta menghindari penipuan dan
kedengkian. Maksudnya ialah memberikan bimbingan kepada mereka apa yang dapat
memberikan kebaikan bagi kehidupan mereka baik untuk saat ini maupun hidup masa
depannya.
C. Analisis Nasihat Sebagai Media BKI
Berkaitan
dengan Bimbingan dan Konseling Islam nasihat merupakan salah satu cara dari
Al-mauidzoh Al-hasanah, yang mengingatkan bahwa segala sesuatu perbuatan pasti
memiliki sanksi dan akibat. Dalam KBBI nasihat berarti petunjuk pada jalan yang
benar. Ini juga berarti mengatakan sesuatu yang benar dengan cara melunakkan
hati. Sehingga dalam memberikan nasihat harus disampaikan secara persuasif
dengan kalimat-kalimat yang sesuai. Dalam melakukan konseling perlu dilakukan
dengan komunikasi yang baik. Tanpa komunikasi yang baik, niscaya pesan yang
diinginkan sulit menimbulkan efek yang positif terhadap klien.
Berkenaan
dengan Bimbingan dan konseling Islam, nasehat harus dibingkai dalam model
penyampaian yang santun dan lemah lembut. Hal ini dilakukan untuk memunculkan
motivasi pada klien yang dinasehati, agar nasehat yang diterima mampu
mengarahkan kehidupannya menjadi lebih baik. Berikut ini adalah contoh nasehat
dalam Al- Qur’an yang disampikan secara santun. Yaitu dalam surat Thaha ayat
44:
wqà)sù ¼çms9 Zwöqs%
$YYÍh©9
¼ã&©#yè©9 ã©.xtFt
÷rr&
4Óy´øs
ÇÍÍÈ
Artinya: “Maka berbicaralah kamu berdua
kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau
takut".
Dari
kutipan ayat diatas dapat dijelaskan bahwa maksud perkataan lemah lembut yaitu
bahasa yang halus, sehingga menembus relung kalbu, bahasa yang tidak
menyinggung perasaan orang lain, bahasa yang baik dan enak didengar. Selain
itu, ada juga nasehat yang disampaikan dengan perkataan yang mengena atau tepat
sasaran. Sebagaimana yang termuat dalam Al-qur’an surat An-nisa’ 63:
y7Í´¯»s9'ré&
úïÉ©9$# ãNn=÷èt
ª!$#
$tB Îû óOÎhÎ/qè=è% óÚÌôãr'sù
öNåk÷]tã
öNßgôàÏãur
@è%ur öNçl°;
þ_Îû
öNÎhÅ¡àÿRr& Kwöqs%
$ZóÎ=t/
Artinya:
“mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati
mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran,
dan Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”.
Maksud
dari ayat tersebut ialah Perkataan yang disampaikan kepada klien harus mengena
dan efektif, sehingga tepat sasaran dengan tujuannya. Klien yang datang kepada
konselor tentu memiliki permasalahan yang hendak diselesaikannya. Maka tugas
konselor yaitu memberikan alternative solusi yang sekiranya mampu untuk
dilakukan oleh klien dan klien itu berusaha untuk melakukannya. Dengan demikian
klien yang termotivasi dari solusi yang ditawarkan konselor akan berusaha
sekuat tenaga agar mampu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya.
Di
sinilah letak urgensi bimbingan dan konseling dalam memberikan pencerahan
terhadap kliennya. Dengan melihat kondisi klien bahasa yang disampaikan dalam
nasehat sangat berpengaruh. Dengan bahasa yang lemah lembut tentu akan membawa
tujuan dari proses konseling dapat tercapai secara optimal.
Bimbingan
dan konseling sebagai sesuatu aktivitas untuk menghindari dan atau mengatasi
persoalan-persoalan didalam kehidupan sebenarnya bukanlah hal yang seluruhnya
baru.Sejak zaman dahulu,misalnya seperti yang digambarkan dalam
pewayangan,menunjukkan bahwa bimbingan dan konseling telah ada. Nasihat Kresna
kepada Arjuna dalam perang Bharata Yuda pada waktu Arjuna mengalami kebimbangan
saat berhadapan dengan Karna, menunjukkan dengan tegas adanya bimbingan dan
konseling ini. Dengan nasehat Kresna semangat juang dan keberanian Arjuna
bangkit kembali,dan Arjuna terus maju kemedan pertempuran.Demikian juga orang
yang menghadapi kesulitan yang tidak dapat mereka atasi sendiri,orang tersebut
membutuhkan nasehat atau pertolongan orang lain untuk serta memecahkan
kesulitan tersebut. Mengapa demikian? Karena orang merasa bahwa apabila
masalahnya belum terpecahkan,maka masalah itu akan selalu mengganggu
kehidupannya. Karenanya masalah itu perlu dipecahkan dengan berbagai macam
cara,termasuk minta bantuan orang lain.
Meskipun
bimbingan dan konseling tidak seluruhnya merupakan hal yang baru,tetapi berbeda
benar dengan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh orang-orang tua pada
masa-masa yang lampau. Perbedaan itu terletak pada segi pendekatan atau
approach yang ditempuh dalam menghadapi masalahnya.
BAB
III
PENUTUP
Nasihat adalah prinsip dasar dalam kehidupan umat Islam karena
kehidupan umat dibangun atas dasar ukhuwah Islamiyah. Sedangkan ruang lingkup
nasihat yaitu; Nasihat kepada Allah berarti mentauhidkan Allah, menyifati-Nya
dengan sifat Kamal dan Jalal, dan mensucikan-Nya dari segala kemusyrikan.
Ikhlas kepada Allah dalam beramal, menjauhi kemaksiatan, mentaati dan
mencintai-Nya dan berjihad terhadap orang-orang yang mengingkari-Nya. Nasihat
kepada Rasul SAW dengan cara mengimani Rasul SAW dan segala yang datang
darinya. Mencintai, menghormati, menghidupkan sunnahnya, menyebarkan ilmunya.
Mencintai orang yang mencintainya, membenci dan memerangi orang yang membenci
dan memeranginya, mencontoh akhlaqnya, mengikuti adabnya dan mencintai keluarga
dan sahabatnya. Nasihat kepada Pemimpin Umat Islam dengan cara membantunya
dalam kebenaran dan mentaatinya. Mengingatkan dan menyadarkan jika lalai dan
salah dengan penuh kelembutan dan penghormatan. Mendoakan untuk kebaikan
pemimpin-pemimpin umat Islam. Nasihat kepada umat Islam dengan mengajarkan
mereka kepada ajaran Islam dan membimbingnya.
Nasehat yang disampaikan dalam konseling juga harus menggunakan
bahasa lemah lembut sehingga konseling akan mampu mencari jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi. Jadi Nasihat yang lemah lembut dalam Bimbingan
Konseling ialah nasihat yang dirasakan oleh klien sebagai sentuhan yang halus,
tanpa mengusik atau menyentuh kepekaan perasaannya, sehingga tidak menimbulkan
gangguan pikiran dan perasaan sehingga dapat tercipta konseling yang lancar dan
baik tanpa gangguan.
DAFTAR PUSTAKA
Leonardo.d. Marsam. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
CV. Karya Utama: Surabaya. 1983
Saiful Akhyar. Konseling Islami, Yogyakarta:
eLSAG Press. 2007
Suparta, Munzier dan Harjani Hini, (ed.). Metode
Dakwah, Jakarta: Prenada Media. 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar