


Pertemuan grup ini bukan hanya diisi dengan diskusi seperti halnya aktivitas di grup BBM melainkan juga ajang keakraban dan silaturrahmi yang didalamnya ada saling bertukar kado, belajar tajwid, menghafal alquran dan rapat bulan grup ketika ingin mengadakan maulidurrasul atau acara islami lainnya.
.
Pertemuan Bulanan Grup kali ini Minggu, 5 Februari 2017 di Pelataran Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin ini diawali dengan belajar bareng bersama Ustadz Wardani yang juga anggota grup B&B, yakni belajar tentang metode belajar tajwid. Ustadz Wardani kali ini menerangkat tentang " 5 Serangkai " yang dibaca dengan 2 harakat, misalnya ( 1 ) ada huruf Alif yang sebelumnya ada baris Fathah seperti " Kitaabun ". (2) ada hurup Waw mati yang sebelumnya ada baris dhommah seperti " yaquulu". (3) ada huruf Ya mati dan sebelum ada baris kasrah seperti " Samii'un ". (4) ada alif yang berdiri lurus seperti " Aadama" dan yang ke (5) ada Dhommah terbalik seperti " innahuu ". Metode yang disampaikan oleh ustadz muda ini begitu menarik sehingga sangat mudah untuk dipahami.

Selanjutnya, bertukar kado, dimana setiap anggota yang membawa kado akan dikumpukan dan oleh panitia akan diacak nomer kado tersebut setelah itu setiap anggota mengambil satu nomer dari panitia pertukaran kado. Angka berapa nomer undian tersebut maka akan dicocokan dengan nomer kado yang sudah dikumpulkan. Bagi nomer undian yang sama dengan nomer kado maka dia berhak untuk mengambilnya. Isi kado tersebut sangat menarik untuk dibahas, karena banyak dan beragam benda didalamnya, mulai dari sabun cuci sampai penjepit baju.
Pada diskusi kali ini ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta PBG kali ini, pertama ialah dari Muhamdi yang sering disapa dengan Bangham dengan masalah kalimat doa yang bermaksud agar dapat mencontoh Rasulullah saw baik dari awal, akhir, dzohir dan batin dari beliau. Pertanyaan selanjutnya ialah tentang percapaian " Insan Kamil " oleh saudari Chece, dan beberapa pertanyaan dari peserta PBG lainnya diantara ialah tentang " lagu-lagu " dan tentang debu tayamum.
Dari berbagai lontaran pertanyaan tersebut maka terbagunlah diskusi yang sangat menarik untuk disimak dan dipelajari lebih dalam lagi. Bagaimana pun hal ini adalah hal yang perlu di aspresiasi oleh banyak kalangan terlebih lagi kalangan muda agar dapat mencontoh salah satu kegiatan positif yang berwal dari pemanfaatan media sosial secara bijaksana, agar pemanfaatan media sosial buakn hanya sebagai ajang komunikasi masa kini saja melainkan juga sebagai sarana menuntut ilmu dan bersilaturrahmi. Arif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar