[5] Soekanto, Soerjono,
Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998)
ILMU BERDAKWAH
Nama :
Fauziyah Rahmawati B31210046
BAB I
PENDAHULUAN
- 1. Latar Belakang
Ilmu dakwah adalah suatu pernyataan mengenai dakwah yang berangkat
dari data dan fakta/empiris. Epistemologi dakwah adalah melihat fakta
dakwah, yaitu cara-cara untuk mendapatkan pengetahuan dakwah dari fakta
berdirinya dakwah atau suatu penalaran mengenai hukum-hukum berfikir
mengenai fakta dakwah. Dakwah sendiri adalah bila terdapat dua orang
yang salah satunya atau sebagian diantaranya menyampaikan pesan dakwah
karena dakwah itu bersifat otonom. Ilmu dakwah itu berbeda dengan ilmu
berdakwah. Bila ilmu dakwah yakni proposisi atau teori tentang dakwah
yang diangkat dari fakta dakwah melalui proses penelitian empiris.
Sedangkan ilmu berdakwah yakni berkaitan dengan suatu keahlian da’I
menyampaikan pesan dakwah terhadap mad’u. Karena manusia sebagai objek
kajian keilmuan dakwah baik statusnya sebagai penyampai pesan maupun
penerima pesan, maka ilmu dakwah dapat menggunakan pendekatan sosiologis
sebagai analisinya. Analisis dakwahtologi yang mengedepankan
strukturalisme fungsional, konflik, simbolis, atau analisis-analisis
historis dan cultural yang mengedepankan perilaku amar ma’ruf nahi
munkar, baik dalam perspektif mau mengikuti ataupun menolak.
- 2. Rumusan Masalah
- Khutbah Jum’at Pertama
- Khutbah Jum;at Kedua
- Pidato Walimatul ‘Ursy
- Pidato Peringatan Hari Raya Besar Islam
- 3. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui contoh-contoh bentuk
khutbah Jum’at pertama serta kedua, pidato walimatul ‘ursy, serta pidato
peringatan hari besar islam.
BAB II
PEMBAHASAN
- 1. KHUTBAH JUM’AT PERTAMA
الحمدلله اللطيف الخبير مجيب دعوةالمضطرين وراحم
الضعفاءوالمساكين. فسبحانه وتعالى الحكيم القدير. واشهدان لااله
الاالله وحده لا شريك له فى ملكه. واشهدان سيدنامحمداعبده ورسوله وصفيه
وخليله البشيرالنذير.
اللهم فصل وسلم على محمدوعلى اله واصحابه وازواجه وذريته مادام فريق فى الجنة و فريق فى السعير.
امابعد: عبادالله اتقوالله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.
Hadirin, jama’ah shalat jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Melalui mimbar khotbah ini, terlebih dahulu saya berwasiat kepada
diri pribadi ini dan kepada segenap hadirin jama’ah Jum’at. Marilah kita
berusaha untuk lebih meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT,
dengan meningkatkan kembali dalam melaksanakan semua perintah-Nya, serta
meningkatkan kehati-hatian kita, agar tidak terjebak dalam pelanggaran
larangan-Nya. Karena melanggar larangan Allah akan membawa dampak buruk
bagi kita sendiri. Hujjatul Islam Al-Ghazali memberikan gambaran, bahwa
pelanggaran terhadap larangan Allah menimbulkan bekas noda hitam di
lubuk hati manusia, semakin banyak pelanggaran atau kemaksiatan itu
dilakukan, semakin banyak pula bintik hitam yang menutupinya. Hingga
manakala lubuk hati itu telah tertutup seluruhnya, maka kegelapan
menyelimuti hatinya. Sehingga tidak lagi dapat membedakan mana yang hak
dan yang batil. Hidupnya menjadi buta dan tak terarah, terseret oleh
nafsu angkara murka, na’udzubillahi min dzaalik…
Hadirin, jama’ah shalat jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Kita telah berada di dalam bulan yang mulia yaitu bulan Rajab.
Sesungguhnya di antara dua belas bulan itu, ada empat bulan yang mulia
dalam pandangan Islam. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT.
Berfirman:
¨
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan,
dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka
janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi
kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertakwa.” (QS. At-Taubah: 36)
Salah satu dari empat bulan yang terhitung mulia itu adalah bulan Rajab. Secara harfiah lafal
rajab
diambil dari bentuk masdar at-tarjiib yang berarti at-ta’zhiim
(keagungan atau kemuliaan). Rajab dikatakan pula dengan Al-Ashab
(pencurahan), karena pada bulan itu rahmat Allah dicurahkan pada
orang-orang yang bertobat. Pancaran sinar diterimanya amal meluap pada
bulan itu. Disebut juga dengan Al-Asham (yang tuli), karena dalam bulan
itu tidak didengar suara peperangan.
Sementara ulama ada yang menyatakan bahwa lafal Rajab terdiri dari
tiga huruf yaitu ra’, jim, dan ba’. Ra’ berarti rahmatullah (rahmat
Allah), jim berarti jumrul ‘abdi wa jinayatuhu (dosa dan pelanggaran
hamba), sedangkan huruf ba’ berarti birullah (kebaikan Allah).
Sepertinya Allah SWT menyatakan: “Aku menjadikan dosa hamba-Ku diantara
rahmat dan kebaikan-Ku.
Ada pula yang mengatakan bahwa Rajab adalah sebuah nama sungai yang
artinya lebih putih dari susu, lebih manis daripada madu dan lebih
dingin daripada es. Tidak akan meminumnya kecuali, orang yang berpuasa
di bulan Rajab. Nabi SAW bersabda: “Pada mala mini Mi’raj. Saya melihat
sungai yang airnya lebih manis daripada madu, lebih dingin daripada es,
lebih wangi dari misik, lalu saya bertanya kepada malaikat Jibril, “buat
siapakah ini Ya Jibril?” Jibril menjawab, : “Bagi orang yang membaca
shalawat kepadamu”
Ad-Dailami meriwayatkan dari Aisyah r.a.,bahwa Aisyah berkata aku
mendengar Rasulullah saw. Bersabda: “Allah SWT benar-benar melimpahkan
kebaikan dalam empat malam, yaitu malam hari raya Adha, malam hari raya
Fitri, malam Nisfih Sya’ban dan malam pertama bulan Rajab. “Ad-Dhailami
juga meriwayatkan sanadnya dari Abi Umamah dari Rasulullah saw., bahwa
Beliau bersabda: “Lima bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Jum’at,
dan dua malam dari dua hari Raya (Hari Raya Adha dan Hari Raya Fitri).
Hadirin, jama’ah shalat jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Mengenai keutamaan bulan Rajab ini ada banyak hadits yang menjelaskannya diantaranya adalah sabda Nabi saw.:
الاان رجباشهرالله الاصم فمن صام من رجب يوماايماناواحتسابا استوجب رصوان الله الااكبر
“Perhatikan, sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah Al-Asham
(bulan tak terdengar lagi gemuruh derap peperangan). Barangsiapa yang
berpuasa sehari dari bulan Rajab dengan penuh keimanan dan mencari ridha
Allah, maka ia berhak mendapatkan keridhaan Allah yang besar.”
(Al-Hadits)
Nabi bersabda:
رجب شهرالله وشعبان شهرى ورمضان شهرامتى
“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku”
Abu Hurairah r.a berkata, sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda:
“Barangsiapa yang berpuasa pada hari ke dua puluh tujuh dari bulan
Rajab, maka dia akan dicatat sebagaimana puasa enam puluh bulan.
Hadirin, jama’ah shalat jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Diceritakan, sesungguhnya ada seorang perempuan di Baitul Maqdis.
Setiap bulan Rajab dia membaca “Qul huwallahu ahad” (surat al-ikhlas)
sebanyak dua belas ribu kali. Dia memakai kain bulu (woll) pada bulan
Rajab. Ketika dia sakit, berwasiat pada anak laki-lakinya, supaya
pakaian wool yang dipakai itu dikubur bersamanya.
Setelah perempuan itu mati, dia dibungkus dengan kain yang mahal.
Lalu anak tersebut bermimpi melihat perempuan itu berkata pada anaknya:
“Aku tidak senang terhadapmu, karena kamu tidak melaksanakan wasiatku.
Dia terbangun dalam keadaan terkejut dan mengambil bulunya untuk dikubur
bersama ibunya. Maka segera ia menggali kubur ibunya, tetapi dia tidak
menemukannya disana. Dia bingung lalu mendengar sebuah panggilan
Rabbani:
“Tidaklah kamu mengetahui, sesungguhnya orang yang berbakti pada Kami
dalam bulan Rajab, dia tidak akan Kami biarkan sendirian?”
Hadirin, jama’ah shalat jum’at yang dimuliakan Allah SWT.
Demikianlah khotbah Jum’at yang saya sampaikan dalam kesempatan ini,
mudah-mudahan Allah swt selalu menganugerahkan rahmat, taufik dan
hidayahNYA kepada kita, sehingga kita termasuk golongan hamba Allah swt
yang bertakwa, yang mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat di
bawah naungan Ridha-Nya, amin.
اعوذباالله من الشيطان الرجيم.
بسم الله الرحمن الرحيم. والعصران الانسان لفى
خسرالاالذين امنواوعملواالصالحات وتواصوبالحق وتواصوبالصبر. باركالله لى
ولكمفى القران العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الااياتوالذكرالحكيم وتقبل
منى ومنكم تلا وته انه هوالسميع العليم والستغفروه انه هوالغفورالرحيم.
- 2. KHUTBAH JUM’AT KEDUA
الحمدلله الذى جعل التقوى لباس الصالحين احمده سبحا نه
وتعالى حمدعبد معترف بصدق اليقين. واشهدان لااله الاالله وحده لاشريك له
الملك الحق المبين. واشهدان سيد نامحمداعبده ورسوله سيدالاولين والاخرين.
اللهم صل وسلم على سيد نامحمد وعلى اله وصحبه اجمعين.
اما بعد: فياايهااناس: اتقواالله حق تقاته ولاتموتن الا
وانتممسلمون. ولازمواالصلاة على خيرخلقه عليه الصلاة والسلام فقد امركم
الله بذلك ارشاداوتعليما واجلالالنبيه وتعظيما. فقدقال ان الله وملائكته
يصلون على النبي ياايهالذ ين امنواصلواعليه وسلمواتسليما. اللهم صل وسلم
على سيدنا محمدان النبى الامى الاواه. وعلى اله وصحبه ومن والاه. وارض
اللهم عن اصبحا به ابى بكروعمروعثمان وعلى ومن سائرى اصحاب نبيك اجمعين وعن
التبعين ومنهم باحسان الى يوم الدين اللهماغفرللمؤمنين والمؤمنات
الاالحياءمنهم والاموات وقاضى الحجات وغافرالذنوب والخطيئات برحمتك ياارحم
الراحمين. اللهم اهلك الكفرة والمشركين اعداءالدين امين يامجيب السائلين.
عبادالله! ان الله ياءمربالعدل والاحسان وايتاءذى القربى
وينهى عن الفخشاءوالمنكروالبغى يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروالله العظيم
يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم واسئلوه من فظله يعطكم ولذكرالله اكبر.
- 3. PIDATO WALIMATUL ‘URSY
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ لَقَدْ قَالَ فِي كِتَابِهِ
اْلكَرِيْمِ “(#qßsÅ3Rr&ur 4yJ»tF{$# óOä3ZÏB tûüÅsÎ=»¢Á9$#ur ô`ÏB
ö/ä.Ï$t6Ïã öNà6ͬ!$tBÎ)ur 4 bÎ) (#qçRqä3t uä!#ts)èù ãNÎgÏYøóã ª!$#
`ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù 3 ª!$#ur ììźur ÒOÎ=tæ “. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ القَائِلِ “النِّكَاحُ سُنَّتِي
فَمَنْ أَحَبَّ فِطْرَتِي فَلْيَسْتَنَّ بِسُنَّتِي وَعَلَى آلِهِ
وَأصْحَابِهِ وَمَنْ وَالاَهُ.
اَمَّا بَعْدُ:
Para bapak, ibu, hadirin semua yang saya muliakan.
Sebelum saya berbicara, terlebih dahulu marilah kita mengucapkan puja
dan puji sukur keharibaan Alloh SWT. Yang telah memberikan rahmat,
taufiq serta hidayahnya, sehingga kita bisa berkumpul di majlis ini,
dalam rangka menghadiri undangan walimatul ursy pada saat ini. Kedua
kalinya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada beliau nabi
agung Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Hadirin yang saya hormati
Mengadakan walimah ini hukumnya adalah sunnah, hal ini berdaar pada
sabda Nabi, pada suatu ketika, sahabat Abdurrohman bin Auf, berkata
kepada Nabi, bahwa dia akan melaksanakan pernikahan dengan menggunakan
maskawin berupa emas yang beratnya satu ikat kurma, kemudian Nabi
bersabda
بَارَكَ اللهُ لَكَ، أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ
“nabi mendo’akan semoga (pernikahannya) barokah,
kemudian beliau memerintahkan untuk mengadakan walimah meskipunn hanya
menyembelih seekor kambing.”
Hadirin yang saya hormati
Bicara masalah walimah, banyak macam-macamnya. Seperti yang telah
disebutkan dalam kitab-kitab fiqih. Ada kalanya walimatul ‘Ursy,
walimatul khitan, walimatul mauled, walimah mendirikan rumah atau
boyongan, dan lain-lain. Dan yang paling utama atau lebih afdhol adalah
“Walimatul ‘Ursy atau Walimah nikah.
Apabila masalah ijabatut-da’wah, atau mendatangi walimah memiliki
hukum yang berbeda. Jika walimah nikah, yang diundang wajib untuk
dating, selama dalam majelis nikah tadi tidak ada perkara munkar atau
maksiat, apabila dalam majlis tersebut terdapat suatu hal maksiat atau
sesuatu yang menyakitkan hati, maka hal ini tidak wajib ditekani.
Apabila walimah selain nikah, seperti walimah khitan, maulud, atau
aqiqoh, maka mendatanginya hukumnya sunnah. Hadirin! Selanjutnya, jika
dalam satu waktu ada dua atau tiga undangan yang waktunya sama, maka
yang harus didatangi adalah yang tempatnya lebih dekat. Jika sama-sama
dekat, maka yang harus didatangi adalah yang pertama mengundang. Hal ini
berdasar hadis nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawut RA
اِذَا اجْتَمَعَ دَاعِيَانٍ فَأجِبْ أَقْرَبَهُمَا بَابًا، فَإنْ سَبَقَ اَحَدُهُمَا فَأجِبْ الَّذِي سَبَقَ
Yang artinya:
“Apabila ada dua undangan (yang waktunya sama),
maka yamga harus didatangi adalah orang yang lebih dekat rumahnya.
Apabila salah satunya lebih dulu(mengundang), maka yang lebih dulu
mengundang tadi yang harus didatangi.”
Hadirin yang saya hormati !
Saya tadi mengatakan bahwa mendatangi undangan walimah nikah hukumnya
wajib, berbeda dengan undangan selain nikah, seperti walimatul khitan
atau walimatul mauled yang hukumnya sunnah.
Apakah rahasia atau sebab hukum mendatangi walimah berbeda-beda ?
menurut sebagian ulama’ ada yang menjelaskan,bahwa mendatangi undangan
nikah wajib, sebab dalam majlis walimah nikah tidak ada satu orang pun
yang merasa susah atau sudah, artinya baik orang yang di undang maupun
yang mengundang merasa senang dan bahagia, inilah yang menjadi alasan
wajibnya mendatangi undangan pernikahan.
Dan jika walimah khitan atau walimah maulud kita ketahui hukumnya
sunah, karena dalam rumah orang yang memiliki hajat terdapat orang yang
merasakan sakit atau susah. Artinya orang yang diundang dan mengundang
merasa senang, tapi anak yang di khitan atau ibu yang melahirkan sedang
merasakan sakit. Inilah yang menjadi alasan mendatangi walimah khitan
atau maulud hukumnya sunah bukan wajib.
Tapi semua walimah yang telah disebutkan seharusnya didatangi, seperti sabda nabi yang diriwayatkan oleh imam muslim :
اِذَا دُعِيَ اَحَدُكُمْ فَلْيُجِبْ فَاِنْ كَانَ صَائِمًا فَلْيُصَلِّ، وَاِنْ كَانَ مُفْطِرًا فَلْيَطْعَمْ
Yang artinya
:
“apabila kamu diundang, maka labi baik datangilah.
Jika kau (sedang) berpuasa, maka do’akanlah yang bagus dan barokah.
Jika kau tidak (sedang) berpuasa, maka makanlah.”
Hadirin yang saya hormati
Saya kira cukup sekian sambutan saya. Terima kasih atas segala perhatian. Dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan.
وَبِاللهِ التّوْفِيْقُ وَاْلهِدَايَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
- 4. PIDATO PERINGATAN HARI BESAR ISLAM
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بسم الله الرحمن الرحيم. الحمد لله رب العالمين. والصلام على اشرف الانبياءوالمرسلين. وعلى اله واصحابه اجمعين. امابعد…
Bapak-bapak, ibu-ibu dan hadirin yang saya hormati
Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kahadirat
Allah SWT, yang telah memberikan nikmat yang sangat besar kepada kita
yang berupa nikmat iman dan islam dan juga nikmat panjang umur tentunya
dalam keadaan sehat wal’afiat, sehingga kita bisa mengikuti kegiatan
pidato dalam rangka menyambut tahun baru islam
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepda junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Bapak, ibu, hadirin yang saya hormati
Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 1431 hijriyah dan
selanjutnya kita akan memasuki tahun baru 1432 hijriyah. Mari kita
sambut dan songsong Tahun baru sebagai ajang evaluasi perjalanan hidup
kita selama satu tahun ke belakang, amalan apa yang sudah kita perbuat?
Jasa dan kemanfa’atan apa yang sudah kita berikan kepada sesama manusia?
Mari kita perhitungkan, kita perhatikan dan kita koreksi diri kita
masing-masing, karena hal ini adalah merupakan suatu tindakan yang mesti
kita lakukan kapan saja, dimana saja kita berada. Hal ini sesuai dengan
perkataan Sayyidina Umar ra. : “Buatlah perhitungan terhadap diri
kalian sebelum kalian akan diperhitungkan oleh Allah” maka tolok ukur
kita adalah masalah umur. Akankah kita bisa memanfa’atkan umur kita
sehingga akan tergolong sebagai THE BEST MAN (sebaik-baik manusia )?
Dalam hal ini Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
olah Imam Ahmad, yang artinya :
“Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus
amalannya dan sejelek-jelek manusia adalah yang panjang umurnya dan
buruk pula amalannya”
Berangkat dari hadits tersebut, marilah kita sambut dan peringati
hari besar islam yang bertepatan dengan tanggal satu muharram dengan
memperbanyak amalan-amalan yang baik yang diridoi oleh Allah dan
Rasulnya. Semoga kita tergolong orang-orang yang memperoleh
keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Bapak, ibu hadirin yang saya hormati
Kita sebagai umat islam harus bisa membandingkan kuantitas dan
kualitas perbuatan kita yang menjurus kepada kebaikan dan kemaksiatan.
Oleh sebab itu, jika pada tahun yang lalu ternyata perbuatan kita banyak
yang menjurus kepada kemaksiatan atau melanggar syariat islam, maka
saldo rugilah yang akan kita dapatkan. Dan cara untuk menutupi saldo
rugi tersebut, maka satu-satunya jalan yang harus kita tempuh adalah
dengan memperbanyak amalan-amalan yang baik yang dapat kita lakukan
mulai pada tahun baru ini sehingga kita akan mendapatkan saldo laba di
tahun yang akan dating
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-‘Ashr ayat 1 – 3 yang artinya :
ÎóÇyèø9$#ur ÇÊÈ ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å”s9 Aô£äz ÇËÈ wÎ)
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/
(#öq|¹#uqs?ur Îö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu ada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling
menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran”
Firman Allah tersebut menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat
menggunakan masanya dengan sebaik-baiknya, mereka termasuk golongan
orang-orang yanmg merugi. Karenanya dengan bergantinya tahun, maka
marilah kita gunakan sisa umur kita untuk melakukan aktifitas-aktifitas
yang sesuai dengan norma-norma agama.
Itu saja yang bisa saya sampaikan mudah-mudahan ada mafa’atnya, dan
kita semua diberi kekuatan, kemampuan, dan kesiapan untuk menyongsong
tahun baru islam dengan berbagai amalan-amalan yang lebih sempurna.
Akhirul kalam :
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
BAB III
PENUTUP
Kritik dan Saran
ilmu berdakwah berkaitan dengan suatu keahlian da’I menyampaikan
pesan dakwah terhadap mad’u. Makalah Ilmu berdakwah ini masih jauh dari
sempurna, namun sangat diharapkan dapat benar-benar bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
Farhad,Muhammad,dan Muhammad Farouk.
Khutbah Jum’at Sepanjang Masa Menuju Bahagia Dunia dan Akhirat.2005.Amelia:Surabaya
Bahreisey,Salim.
Bekal Juru Dakwah Edisi Revisi.1977.Balai Buku:Surabaya
ILMU BERDAKWAH
Di susun Oleh:
Ria Isnaini B71210058
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Dalam rutinitas sehari-hari kita tidak lepas dari berbagai macam
komunikasi, salah satunya yaitu dengan berdakwah, kita bisa temui
pendakwah-pendakwah di lingkungan kita sehari-hari, seperti di
mushola-mushola terdekat, di masjid-masjid, an sebagainya. Namun dakwah
tidak selalu dilakukan di mushola-mushola atau masjid-masjid saja, tapi
bisa dipraktekan dalam suatu acara-acara seperti acara rutinan yang
dilakukan ibu-ibu PKK yang dilaksanakan dirumah-rumah anggota secara
bergatian, kemudian pada acara khitanan, dan acara yang lainnya.
Adapun materi yang digunakan yaitu materi yang sesuai dengan tema
acara yang diadakan tersebut, misalnya pada acara khitanan, secara
otomatis akan menjelaskan ruang lingkup khitan, tidak mungkin jika pada
saat acara khitanan kemudian membahas tentang persiapan menyabut
datangnya bulan puasa, karena secara logika hal itu tidak singkron jika
dipadukan tema acara yng diselenggarakan.
- RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana contoh teks dari ilmu berdakwah?
- TUJUAN
- Mengetahui bagaimana teks pidato dari judul walimatul khitan, idul fitri, rutinan rapat khitan.
PIDATO WALIMA (WALIMATUL KHITAN)
Assalamu’alaikum wr. wb.
الحمدالله ربّ العلمين, والصلاةوالسّلام على أشرف الأنبياءوالمرسلين وعلى اليه وصحبه أجمعين, أمّ بعد
Yang saya hormati:
Bapak Hasanan selaku ketua RT
Pada keluarga yang berhajat
Khususnya kepada putra kami Achmad Maulana
Dan para hadirin sekalian yang dimuliakan Allah
Saudara-saudara yang kami hormati, marilah kita bersyukur kehadirat
ilahirabbi yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga
kita dapat berkumpul dalam acara walimatul khitan ini dan tidak lupa
pula marilah kita berucap syukur kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Rasulullah saw. karena beliaulah yang telah menunjukkan kita jalan yang
benar yaitu agama islam.
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Khitan adalah sesuatu yang diwajibkan bagi setiap muslim. Sebagai
umat islam kita wajib bersyukur bahwa pada kenyataannya khitan sangat
menguntungkan bagi kesehatan jasmani serta sekaligus kebersihan.
Kita masih ingat bahwa kesehatan itu adalah sebagian dari iman. Maka
berlipat gandalah pahala kita jika kita melaksanakan khitan karena
selain itu kita juga tau hadits yang berbunyi النّظافة من الإيمان khitan
juga merupakan kebersihan dan kebersihan juga sebagian dari iman pula.
Khusus pada adik kami yang dikhitan kami doakan cepat sembuh agar
segera dapat melakukan kegiatan sehari-hari, meneruskan untuk menuntut
ilmu dan segera dapat melakukan kewajiban-kewajiban lain seperti
membantu orang tua, beribadah kepada tuhan, beramal baik dan
melaksanakan hal baik lainnya. Amin
Istirahat dan rawatlah dirimu sebaik-baiknya agar cepat sembuh.
Bersyukurlah kepada tuhan karena acara khitan ini berlangsung dengan
baik tak kurang suatu apapun.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, kita dapat menganbil kesimpulan
bahwa khitan juga termasuk pada kebersihan dari iman. Akhirnya saya
mohon maaf jika ada kata-kata yang salah, wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
PIDATO PERINGATAN HARI BESAR ISLAM (IDUL FITRI)
Assalamu’alaikum wr. wb.
الحمدالله ربّ العلمين, والصلاةوالسّلام على أشرف الأنبياءوالمرسلين وعلى اليه وصحبه أجمعين, أمّ بعد
Yang saya hormati:
Bapak Syafi’i selaku ketua acara
Khususnya pada keluarga yang berhajat
Dan para hadirin sekalian yang dimuliakan Allah
Saudara-saudara yang kami hormati, marilah kita bersyukur kehadirat
ilahirabbi yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga
kita dapat berkumpul dalam acara walimatul khitan ini dan tidak lupa
pula marilah kita berucap syukur kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Rasulullah saw. karena beliaulah yang telah menunjukkan kita jalan yang
benar yaitu agama islam.
Saudara-saudara sekalian yang kami hormati, hari ini adalah hari baik yang sungguh membahagiakan kita semua.
Kita sebagai manusia tentu terikat oleh sifat hakiki manusia yakni
sebagai makhluk tuhan yang tidak mungkin hidup sempurna tanpa
cacat-cela, tanpa dosa dan salah. Namun kita diberi kelonggaran oleh
tuhan untuk saling maaf dan memaafkan.
Dihari yang baik ini marilah kita sekalian lebih menyadari bahwa
sesungguhnya orang yang tidak mau minta maaf selamanya tidak akan dapat
melepaskan diri dari dosa dan siksa neraka. Sebaliknya jika ada
seseorang yang tidak mau memaafkan saudara atau temannya walaupun ia
sudah minta maaf kepadanya maka dialah yang menaggung dosa peminta maaf
tersebut.
Tiada yang mulia selain orang yang sabar dan suka memberi maaf
selamanya. Karena itulah kami akan memaafkan kesempatan Idul Fitri ini
sebaik-baiknya untuk mengoreksi diri sudahkah kami bersih dari dosa-dosa
selama setahun yang lalu? Sudahkah kami memaafkan dosa-dosa saudaraku
terhadapku?
Marilah saudara-saudara saling minta maaf dan memberi maaf karena sesungguhnya Allah swt. juga maha pengampun.
Khusus kepada hadirin yang ada di sini kami pribadi mohon maaf
sekaligus atas dosa-dosa dan kekhilafan kami. Sesuai dengan hikmah Idul
Fitri semoga kita semua menjadi bayi-bayi yang lahir tanpa dosa
sekalipun hari esok terpaksa menanggung dosa lagi.
Demikian sambutan kami, kami akhiri selamat raya Idul Fitri, maaf lahir batin, terima kasih dan wassalamu’alaikum wr. wb.
PIDATO RUTINAN (RAPAT PKK)
Assalamu’alaikum wr. wb.
الحمدالله ربّ العلمين, والصلاةوالسّلام على أشرف الأنبياءوالمرسلين وعلى اليه وصحبه أجمعين, أمّ بعد
Yang terhormat ibu-ibu PKK
Dalam kesempatan ini marilah kita bersyukur pada Allah swt atas
rahmat-Nya kepada kita sekalian, karena atas nikmat-Nya itulah kita
sekalian dapat berbincang-bincang.
Sebelum kita masuk pada acara inti yakni mendengarkan laporan dari
kegiatan masing-masing seksi maka saya selaku ketua PKK di desa ini
sekalian ingin menyampaikan banyak-banyak terimakasih atas partisipasi
ibu-ibu sekalian khususnya kepada para anggota stap pengurus PKK yang
telah benar-benar bekerja sehingga akhir-akhir ini kemajuan kegiaan PKK
kita ini semakin tampak jelas.
Apa yang telah kita capai bersama ini hendaknya dapat menjadi
pengalaman yang berharga sekaligus mampu mendorong kita lebih maju.
Memang dalam pembangunan sekarang ini kita selalu dituntut lebih baik
dan lebih maju lagi karena tujuan akhir pembangunan belum tercapai
sepenuhnya.
Demikian harapan saya selaku ketua PKK semoga kita semua senantiasa
mendapatkan kekuatan dari Allah dan sekaligus kita mendapatkan bimbingan
agar cita-cita kita untuk hidup lebih layak adil dan makmur di desa ini
dapat tercapai.
Ibu-ibu sekalian yang kami hormati,
Apa yang telah saya sampaikan tadi mudah-mudahan menjadikan hati kita
semua lebih mantap dalam bertindak. Khususnya bagi ibu-ibu yang duduk
dalam pengurus sayay berharap agar dapat melanjutkan rapat kita siang
ini lebih dapat mengarahkan kegiatan anggota PKK kearah yang lebih nyata
hasilnya baik jasmani ataupun rohani.
Demikianlah sedikit sambutan saya, tak ada gading yang tak retak,
jika ada kesalahan dalam ucap dan laku saya, saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Terakhir saya ucapkan selamat bekerja selamat
menunaikan tugas masing-masing.
Terima kasih, selamat siang dan assalamu’alaikum wr. wb.
ILMU BERDAKWAH
Oleh:
Mar’atush Sholihah (B01210064)
PENDAHULUAN
- 1. Latar belakang
Semua manusia diciptakan untuk selalu berdakwah dan selalu
mengamalkan pengalaman atau ilmu yang telah dipelajari atau diterima
selama ini. Agar bisa sama-sama mengerti dan menjalani kehidupan dengan
ilmu atau syariat sehingga tidak orang yang terjerumus ke dalam
permasalahan yang amat rumit.
- 2. Rumusan Masalah
- FERSI KHUTBAH
- FERSI WALIMAH
- FERSI PERINGATAN HARI BESAR ISLAM
- 3. Tujuan
Agar dapat mengetahui tata cara dalam menyampaikan khitobah di setiap acara yang diselenggarakan
FERSI KHUTBAH
1. KHUTBAH JUM’AT DENGAN TEMA KEUTAMAAN ILMU
Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya
kepada diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk
senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh, dengan sebenar-benarnya
takwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan
meninggalkan apa yang telah dilarang. Kemudian marilah kita senantiasa
mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT semata. Allah telah
melimpahkan kepada kita sedemikian banyak nikmat. Jauh lebih banyak
nikmat yang telah kita terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan
kita untuk bersyukur. Sebagaimana telah Allah firmankan dalam
QS Ibrahim: 34:
Selanjutnya khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa berdoa
kepada Allah agar melimpahkan setinggi-tingginya penghargaan dan
penghormatan, yang biasa kita kenal dengan istilah sholawat dan
salam-sejahtera kepada pemimpin kita bersama, teladan kita bersama…
imamul muttaqin pemimpin orang-orang bertaqwa dan qaa-idil mujahidin
panglima para mujahid yang sebenar-benarnya nabiyullah Muhammad
Sallalahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para shohabatnya dan para
pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan kita berdo’a kepada
Allah, semoga kita yang hadir di tempat yang baik ini dipandang Allah
layak dihimpun bersama mereka dalam kafilah panjang yang penuh berkah.
Amien, amien ya rabbal ‘aalaamien.
Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah
Allah berfirman dalam Surat
Al-Mujadalah ayat 11:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu,
‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah
kamu, maka berdirilah’, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Menurut ayat tersebut, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu pengetahuan beberapa tingkat. Oleh karenanya Allah
menyuruh manusia berpikir menggali ilmu pengetahuan, membentuk majelis
ta’lim, membaca ayat-ayat Allah, baik ayat yang tertulis maupun yang
tercipta yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah misalnya langit,
bumi, gunung, bintang, dll.
Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,
Khalifah Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa ada sepuluh kelebihan ilmu dibanding harta, yaitu:
- Ilmu adalah warisan para nabi, sedangkan harta adalah warisan dari Fir’aun, Qarun, dan lain-lain.
- Ilmu selalu menjaga orang yang mempunyainya, sedangkan harta dijaga oleh orang yang mempunyainya.
- Orang yang berilmu banyak mempunyai teman, sedangkan orang yang berharta mempunyai banyak lawan.
- Ilmu apabila diberikan kepada orang lain akan bertambah sedangkan harta bila diberikan akan berkurang.
- Ilmuwan sering dipanggil alim, ulama, dan lain-lain. Sedangkan hartawan sering dipanggil bakhil, kikir, dan lain-lain.
- Pemilik ilmu akan menerima syafaat pada hari kiamat, sedangkan pemilik harta dimintai pertanggungjawabannya.
- Ilmu apabila disimpan tidak akan habis, sedangkan harta bila disimpan akan usang dan lapuk.
- Ilmu tidak usah dijaga dari kejahatan, sedangkan harta selalu dijaga dari kejahatan.
- Ilmu tidak memerlukan tempat, sementara harta memerlukan tempat.
- Ilmu akan menyinari hati hingga menjadi terang dan tenteram, sedangkan harta akan mengeraskan hati.
Nasihat yang disampaikan Ali tersebut menegaskan kepada kita bahwa
ilmu lebih mulia dari pada harta, dalam mencari harta kita boleh jadi
merugi, akan tetapi sejauh mana pun kita mencari ilmu tidak akan pernah
ada istilah merugi.
Iqra’ bismirobbikalladzii khalaq, (bacalah dengan nama Tuhanmu yang
menciptakan), surat Al-‘Alaq ayat 1 memerintahkan kepada kita untuk
membaca ayat-ayat Allah, memerintahkan kita untuk mencari ilmu, hukumnya
adalah wajib bagi setiap muslim, baik itu ilmu agama atau pun ilmu
pengetahuan. Ilmu juga akan menambah keimanan kita, semakin dalam ilmu
yang kita gali maka akan semakin bertambah pula keimanan kita.
Saudara-saudara kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah,
Sebuah penemuan besar di abad XX bahwa seluruh alam raya ini yang
terdiri dari langit, bumi, bintang, galaksi, semuanya diciptakan Allah
dari suatu titik tunggal yang sangat kecil tetapi mempunyai kepadatan
tak terbatas. Karena sangat kecilnya titik ini, ilmu pengetahuan
menggambarkannya dengan konsep ketiadaan. Kemudian para ilmuwan meyakini
bahwa titik tunggal ini meledak, melemparkan semua material ke segala
arah dan terciptalah suatu sistem alam semesta ini yang terdiri dari
bumi, bintang dan seluruh galaksi. Ini adalah teori terakhir tentang
terciptanya alam semesta yang diyakini oleh para ilmuwan. Dan
sebenarnya, teori yang diyakini ini telah disebutkan Allah di dalam
Al-Qur’an surat
Al-Anbiya ayat 30:
“Dan apakah orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwa langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air, Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya: 30)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa awal-mulanya langit dan bumi adalah dari
sesuatu yang padu, padu di sini artinya adalah satu titik tunggal yang
telah diyakini sebagai asal muasal alam semesta. Kemudian Allah
memisahkan antara keduanya (yaitu langit dan bumi), maksudnya
dipisahkannya masing-masing bagian dari suatu yang padu ini oleh suatu
ledakan dahsyat melemparkan material-material menjadi bintang, bumi, dan
langit sebagai ruang kosong di antaranya.
Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,
Allah berfirman dalam surat Ali-Imran 191,
“(Orang yang berpikir itu) selalu ingat kepada Allah di kala mereka
berdiri, duduk, dan berbaring, seraya memikirkan kejadian langit dan
bumi, lalu mereka berkata, ‘Tidak sia-sia Engkau ciptakan ini ya Allah,
Maha Suci Engkau, dan lindungilah kami dari api neraka.’”
2. KHUTBAH JUM’AT DENGAN TEMA MENCETAK GENERASI MUSLIM
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Anak bagi seorang manusia adalah sebuah dambaan. Betapa gembiranya
orang tua yang baru saja mendapatkan karunia seorang anak. Sebaliknya,
jika pasangan suami isteri tidak segera mendapatkan karunia anak, mereka
akan senantiasa diliputi reash dan gelisah. Ini semua menguatkan
keyakinan kita, bahwa anak adalah sebuah karunia besar dari Allah kepada
umat manusia.
Dalam menghadapi karunia, kewajiban kita sebagai seorang muslim dan
mukmin adalah senantiasa bersyukur atas nikmat tersebut. Sukur yang
dilakukan oleh seorang hamba akan melipatgandakan kenikmatan yang
diperolehnya. Sebaliknya apabila seseorang tidak bisa bersyukur di kala
mendapatkan nikmat, kenikmatan itu bisa menjadi adzab yang pedih,
sebagaimana firman Allah
Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya akan Aku tambah (nikmat) bagi
kalian. Dan jika kalian kufur (tidak bersyukur) sesungguhnya adzabKu
benar-benar pedih (QS Ibrahim:7)
Ma’asyiral muslimin rahimahullah,
Kelahiran seorang anak, selain sebagai nikmat juga merupakan amanah
dan ujian dari Allah. Setiap orang tua yang diberi karunia anak, berarti
ia mendapatkan amanat untuk mempertahankan benih-benih keimanan yang
telah ada di dalam dirinya, dan mengembangkan supaya kelak tumbuh subur
di saat ia dewasa. Rasulullah saw bersabda
”Setiap yang terlahir, ia dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua
orangtuanya lah yang menjadikannya Yahudi, nasrani, atau majusi” (HR
al-Bukhari)
Hadis ini menyiratkan peran orang tua dalam membina keimanan seorang
anak. Allah telah menanamkan jiwa fitrah, jiwa tauhid, di dalam diri
setiap anak, lalu apa yang diperbuat oleh orang tua dalam membesarkan
anaknya. Dididik menjadi yahudi, nasrani, Majusi, atau dijaganya dan
dirawatnya benih keimanan yang bernama fitrah ini sehingga ketika si
anak menjadi dewasa ia memiliki jiwa yang beriman dan bertaqwa.
Penjagaan fitrah ini merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab orang tua, sebagaimana difirmankan oleh Allah
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (Qs At-Tahrim: 6).
Jama’ah sidang Jum’at ‘azzani wa ‘azzakumullah
Perlu kita sadari bahwa tujuan pendidikan di dalam Islam bukan hanya
transfer ilmu dari guru kepada murid, dari orang tua kepada anak.
Pendidikan hakekatnya adalah transfer nilai, transfer kepribadian.
Tujuannya ialah untuk membentuk pribadi yang cinta Allah dan RasulNya,
bersegerah melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan RasulNya.
Kecintaan kepada Allah dan Rasulullah saw itu akan mendorong seseorang
untuk senantiasa melakukan amaliah keseharian yang mencerminkan akhlak
dan pribadi yang mulia dan terpuji tersebut.
Oleh karena itu, wajib bagi setiap orang tua dan juga para pendidik
untuk mencurahkan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk melaksanakan
tugas pendidikan yang benar dalam kaca mata Islam. Dan sekaligus
menjauhkan generasi ini dari pendidikan ala Barat yang hanya
memprioritaskan masalah materi dan urusan duniawi semata.
Pendidikan ala Barat yang selama ini masih dilaksanakan oleh bangsa
kita sebenarnya sudah menampakkan tanda-tanda kegagalan. Pendidikan
Barat yang hanya berorientasi pada materi hanya melahirkan generasi yang
rakus kepada harta dan jabatan. Akibatnya mereka akan merusak segala
fasilitas dunia yang telah disediakan oleh Allah untuk kepentingan diri
mereka saja. Rasulullah saw bersabda;
Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dilepaskan di dalam kawanan
domba akan lebih merusak daripada rusaknya agama seseorang karena
rakusnya kepada harta dan jabatan. (HR at-Tirmidzi)
Jama’ah sidang Jum’at ‘azzani wa ‘azzamukumullah,
Jika pendidikan yang kita saksikan selama ini bukanlah pendidikan Islam, lalu seperti apakah pendidikan Islam itu?
Allah subhanahu wata’ala telah memberikan gambaran yang cukup jelas
tentang pendidikan Islam melalui lisan seorang ahli hikmah yang bernama
Luqman. Wasiat-wasiat luqman kepada puteranya sarat berisi falsafah
dasar pendidikan Islam. Dan wasiat-wasiat tersebut telah diabadikan di
dalam al-Qur’an, tepatnya surat luqman ayat 12 hingga 19.
Pokok-pokoik pikiran pendidikan luqman dapat kita ringkaskan sebagai berikut;
1- Tauhid yang murni.
Hal ini tercermin di dalam wasiatnya;
ã ÇÊÌÈ
Wahai anakku, janganlah kau menyekutukan Allah. Sesungguhnya syirik itu adalah kedhaliman yang sangat besar (Luqman:13)
Tauhid dalam pendidikan Islam adalah asas, karena hak Allah adalah
kewajiban utama dan pertama bagi manusia. Tauhid adalah kunci kesuksesan
hidup di dunia dan akhirat. Tauhid ini pula lah yang akan mencetak
hidup seseorang sehingga terpola dengan akhlak karimah.
2- Akhlak Mulia
Akhlak mulia adalah cerminan dari tauhid dan keimanan seseorang.
Rasulullah saw bersabda; ”Sesempurna sempurna iman seseorang adalah yang
paling baik akhlaknya. (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Banyak sekali Luqman mewasiatkan akkhlak ini; yang tertama dan paling
ditekankan adalah agar seorang anak bias berbakti kepada orang tuanya.
Hal ini tercermin di dalam firman Allah
$uZø¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷yÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé&
$·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$#
Í< y7÷yÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) çÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu (QS Luqman:14)
Selain mengajarkan bakti kepada orang tua, pokok pengajaran akhlak
ini disampaikan oleh Luqman dalam bentuk sikap rendah hati dan tidak
sombong. Firman Allah;
wur öÏiè|Áè? £s{ Ĩ$¨Z=Ï9 wur Ä·ôJs? Îû ÇÚöF{$# $·mttB ( ÇÊÑÈ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. (QS Luqman:18)
Selain sikap tawadlu’ ini, Luqman juga mengajarkan agar menjaga sopan santun dalam berbicara, sebagaimana firman Allah
ôÅÁø%$#ur Îû Íô±tB ôÙàÒøî$#ur `ÏB y7Ï?öq|¹ 4 ¨bÎ) ts3Rr& ÏNºuqô¹F{$# ßNöq|Ás9 ÎÏJptø:$# ÇÊÒÈ
Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (QS Luqman:19)
Melunakkan suara tentu bukan berarti berbicara dengan suara pelan
yang tidak terdengar oleh orang lain. Ayat ini bermakna agar kata-kata
yang terucap bukanlah kata-kata kasar yang tidak nyaman di telinga
pendengar.
Memang, menjalankan ketaatan itu berat, namun itulah kewajiban yang
harus ditaati dengan penuh kesabaran. Dan sabar ini adalah akhlak mulia
yang harus tertanam kuat, dan juga diwasiatkan oleh Luqman
÷É9ô¹$#ur 4n?tã !$tB y7t/$|¹r& ( ÇÊÐÈ
Dan bersabarlah terhadap apa-apa yang menimpamu (QS Luqman:17)
3- Disiplin beribadah
Pesan luqman kepada anaknya di antaranya adalah agar senantiasa menjaga shalat, sebagaimana firman Allah;
¢Óo_ç6»t ÉOÏ%r& no4qn=¢Á9$# ÇÊÐÈ
Wahai ananda, tegakkanlah shalat… (QS Luqman:17)
Shalat adalah kewajiban pertama bagi setiap mukmin dan muslim, dan
shalat ini pula wasiat terakhir para nabi. mewakili kewajiban ibadah
seorang mukmin. Shalat adalah standard keagamaan seseorang, jika
shalatnya baik maka agamanya akan cendeurng baik. Karena itulah hal
pertama yang akan ditanyakan di akhirat adalah shalat, sebagaimana sabda
Rasulullah saw; “Yang pertama-tama dihisab dari manusia pada hari
kiamat kelak di antara amal-amal mereka adalah shalat (HR Abu Dawud)
4- Komitmen pada kebenaran
Ini adalah satu sikap yang mendasari karakter keislaman seseorang.
Sebagai wujud komitmen keislaman seseorang adalah aktifitas amar ma’ruf
dan nahi munkar, sebagaimana diwasiatkan oleh Luqman ;
öãBù&ur Å$rã÷èyJø9$$Î/ tm÷R$#ur Ç`tã Ìs3ZßJø9$# ÇÊÐÈ
Dan perintahkanlah untuk berbuat ma’ruf (kebaikan) dan cegahlah perbuatan munkar (kejahatan) (QS Luqman :17)
Hanya orang yang benar-benar memiliki komitmen pada kebenaran sajalah
yang sanggup melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Orang yang tidak
memiliki komitmen pada kebenaran, bagaimana ia akan melakukan amar
ma’ruf jika dirinya tidak memiliki sense untuk melakukannya. Dan juga
bagaimana akan mencegah kemunkaran jika dirinya selalu bergelimang
dengan kemungkaran.
Apabila amar ma’ruf nahi munkar sudah menjadi tradisi masyarakat,
maka menunjukkan bahwa komitmen kepada kebenaran sudah benar-benar
mengakar kuat. Dan ini menjadi tanda kemajuan ummat ini, sebagaimana
firman Allah
öNçGZä. uöyz >p¨Bé& ôMy_Ì÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù’s? Å$rã÷èyJø9$$Î/ cöqyg÷Ys?ur Ç`tã Ìx6ZßJø9$# ÇÊÊÉÈ
Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan kepada manusia,
kalian memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah kemunkaran (Ali Imran
:110)
Ayat ini mengaitkan antara citra umat terbaik dan amar ma’ruf nahi
munkar. Ini mengisyaratkan bahwa standar kebaikan suatu ummat terletak
pada kesadaran melaksanakan tugas amar ma’ruf nahi munkar ini.
Mayoritas orang tua masih terpedaya dengan keyakinan semu, bahwa
semakin tinggi jenjang sekolah yang diraih akan menghasilkan duniawi
yang berlebih. Semakin banyak title yang didapat, maka kebahagiaan dunia
ada dalam genggaman. Itulah pendidikan yang hanya memprioritaskan
masalah materi semata, tanpa mempertimbangkan aspek-aspek keluhuran budi
pekerti dan akhlak islami. Mereka lalai, bahwa harta dan kedudukan
bukanlah segala-segalanya dalam kehidupan. Justru hati dan keimananlah
yang merupakan pondasi kebahagian dunia. Dengan ketentraman hati dan
kekuatan keimanan, dunia akan terasa lebih luas dan menyenangkan.
Sebaliknya, dengan egoisnya hati dan minimnya keimanan, maka dunia akan
terasa sempit dan menyesakkan.
Dari sinilah jama’ah jum’ah yang dirahmati oleh Allah, marilah kita
perbaharui paradigma pendidikan kita. Kita perbaiki orientasi pendidikan
kita. Marilah kita perhatikan pendidikan agama, agar anak-anak kita
menjadi anak shalih, yang bisa mendo’akan orang tuanya, dan senantiasa
mengalirkan pahala kepada kita setelah wafat kita kelak
Semoga kita semua termasuk orangt tua dan pendidik yang sukses dalam
memberikan pendidikan dan selalu dibimbing Allah dalam mendidik keluarga
maupun masyarakat. Sehingga kita mampu melahirkan generasi Rabbani yang
senantiasa menghabiskan hidupnya di jalan Allah. Wa akhiru da’wana
‘anil hamdulillahi Rabbil ‘alamin.
FERSI WALIMAH
- 1. PERNIKAHAN
Alhamdulillah, dipanjatkan segala puji syukur kehadhirat Allah
sabhanahu wataala. Allah yang maha pengasih dan penyayang. Allah yang
maha pemurah pencurah rahmah, – maha pencipta kasih sayang. Dengan
limpahan rahmatNya jua kita berkumpul disini untuk acara pernikahan
ananda tercinta……………. dengan ……… ( nama lengkap ).
Kita ucapkan Shalawat dan salam atas junjungan kita, yang mulia
rasulullah Muhammad salallahu alaihi wassalam, para sahabat dan kerabat,
para khulafaurrasyidin, para aulia yang membimbing dan memberi contoh
tauladan akhlakul karimah.
Para hadirin undangan yang terhormat, Kami sekeluarga menyampaikan
terima kasih yang tak terhingga atas perkenan para hadirin undangan
semuanya untuk hadir pada acara hari ini.
Dalam kesempatan ini perkenakanlah kami menyampaikan penghargaan yang
sebesar-besarnya atas kehadiran Bapak – Ibu – hadirin semua pada acara
pernikahan anak kami : ananda …………………. dengan ananda ……………. ( nama
lengkap ).
Tiada kata yang sempurna untuk mengungkapkan perasaan kami sebagai
orang tua pada saat ini, kecuali merasa bangga, terharu dan bahagia.
Kami merasa bangga karena telah sampai pada pelaksanaan tanggung
jawab menghantarkan anak kami kepada bentuk kehidupan baru, kehidupan
membentuk satu keluarga baru yang meneruskan generasi dan tradisi
keluarga ini.
Ananda………………………,
Abah dan mama, merasa terharu atas ungkapan bakti ananda sebagaimana
yang ananda ucapkan. Suatu ungkapan perasaan yang menunjukan sikap yang
matang, dewasa dan bijaksana.
Abah dan mama merasa sangat berbahagia bahwa ananda telah menentukan
pilihan teman pendamping dalam menjalankan bahtera kehidupan, membentuk
keluarga sakinah – mawaddah wa rohkmah.
Sesunguhnya bagi abah dan mama, rasa bahagia ini sudah terpancar sejak ananda masih dalam kandungan.
Memang sang waktu berlalu sedemikian cepat dan telah kita lalui.
Dan dalam perjalanan waktu, terdapat berbagai suka duka romantika kehidupan.
Tiada harapan dan keinginan lain abah dan mama, kecuali kebahagian ananda.
…………………dan ananda ……………..
Dengan ini Abah dan Mama memberikan restu atas pernikahan ananda.
Seluruh keluarga dengan ini memberikan restu dan memanjatkan do’a agar
ananda berdua mendapat berkah dan inayyah dari Allah SWT.
Kami sekeluarga juga memohonkan agar bapak – ibu – saudara hadirin
undangan yang terhormat, berkenan memberikan doa restunya kepada anak
kami tercinta. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
Anak kami seperti juga semua kita, akan membetuk keluarga yang saling
mencintai dengan tulus ikhlas antara suami istri, cinta dan kasih
sayang yang disebut sebagai keluarga mawaddah.
Sebab dengan saling kasih mengasihi, saling sayang menyayangi, saling
hormat menghormati, menjaga kehormatan suami , menjaga kehormatan
isteri. Dari situlah akan membangkitkan suasana ketenangan keluarga, ini
namanya keluarga sakinah. Satu keluarga tempat berbagi suka dan duka
dalam menempuh kehidupan.
Mawaddah dan sakinah akan memancarkan rahmah, menebarkan kasih sayang
kepada lingkungan sekelilingnya. Berbelas kasih , berbagi kebahagian
atau menebarkan kasih sayang dan kedamaian kepada sekelilingnya. Itulah
tujuan pernikahan ananda berdua.
Sungguh indah dan mulia tujuan pernikahan itu. Besar harapan kami
semua, untuk ananda berdua bahwa apapun yang terjadi, kembalilah kepada
tujuan pernikahan ananda berdua.
Berupayalah agar tujuan mulia pernikahan ananda berdua tetap terjaga hingga akhir hayat.
Ananda …………., Abah dan mama berpesan, cintailah istrimu, hormatilah
dia, jagalah kehormatannya, berilah dia ketenangan dan kedamaian dalam
rumah tanggamu.
Ananda ……………., cintailah suamimu, hormatilah dia, jagalah kehormatannya,
berilah dia ketenangan dan kedamaian dalam rumah tanggamu.
Sebagai pasangan suami isteri, jadilah orang-orang yang mengasihi dan
menyayangi orang-orang yang ada disekiling kalian, yang telah membantu
kalian, yang telah mendidik dan merawat kalian. Insya Allah berbuat baik
dan berkasih sayang, akan mendatangkan kebaikan dan kasih sayang yang
berlimpah untuk ananda berdua.
Kepada para undangan yang kami hormati, sekali lagi sudilah kiranya
Bapak – Ibu da saudara sekalian, memberikan do’a dan restu kepada kedua
mempelai, agar apa yang mereka cita-citakan sebagai sepasang suami-istri
dapat tercapai, agar mereka tuntung pandang , agar mereka langgen dan
dapat membina keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.
Marilah kita semua memanjatkan doa untuk kedua mempelai :
BarakaLLahu laka – wa baraka ‘alaika – wa jama’a bainahuma fii khoiriin. Amiin Ya Rabbal ‘alamiin.
Demikianlah kata sambutan kami. Mohon maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan dan kekhilafan kami.
Al haqqu mir Robbikum Wassalaamu ‘alaikum Wa rahmatullahi Wa barakatuh
FERSI PERINGATAN HARI BESAR ISLAM
MAULID UNTUK MENGINGAT NABI MUHAMMAD SAW
Terima kasih atas kesempatan hadir di sini. Pertama saya ingin mohon
maaf sedalam-dalamnya, bila ada yang merasa tersinggung atas apa yang
saya jelaskan nanti di dalam ceramah ini. Tidak ada niat di dalam hati
saya untuk menyinggung perasaan saudara saya di dalam Islam. Tetapi saya
ingin menyampaikan apa yang saya rasakan dan saya alami sejak saya
masuk Islam, dengan harapan bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Jadi, kalau ada kata dari saya yang terasa terlalu keras di dalam hati,
mohon dibuka pintu maaf seluas-luasnya, karena niat saya hanya untuk
bicara secara serius dan jujur tentang perbuatan kita sebagai suatu
ummat.
Tujuan Maulid Apa?
Tujuan Maulid adalah untuk ingat bahwa kita harus mengikuti Nabi
Muhammad SAW. Apakah benar bahwa kita masih mengikuti Nabi SAW? Kalau
masih mengikuti Nabi Muhammad SAW, maka Maulid bagus. Tetapi kalau kita
tidak mengikutinya, buat apa kita rayakan Maulid setiap tahun? Kalau
kita TIDAK mengikuti Nabi SAW dengan baik, dan lebih suka mengikuti
contoh dan perbuatan buruk dari orang KAFIR atau perbuatan SETAN,
bagaimana? Apakah perlu kita bubarkan Maulid Nabi KALAU ummat Muhammad
SAW lebih peduli pada contoh dari orang kafir dan setan?
Harus kita kaji lebih dalam: Apakah BENAR kita masih mengikuti Nabi Muhammad SAW atau tidak!
Kalau kita mau bicara tentang anjuran dan kewajiban bagi ummat Islam
untuk mengikuti Nabi SAW, maka ada ayat-ayat penting yang perlu kita
pahami.
ö@è% $ygr’¯»t ÚZ$¨Z9$# ÎoTÎ) ãAqßu «!$# öNà6ös9Î)
$·èÏHsd Ï%©!$# ¼çms9 Ûù=ãB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( Iw tm»s9Î) wÎ)
uqèd ¾Çósã àMÏJãur ( (#qãYÏB$t«sù «!$$Î/ Ï&Î!qßuur
ÄcÓÉ<¨Y9$# ÇcÍhGW{$# Ï%©!$# ÚÆÏB÷sã «!$$Î/ ¾ÏmÏG»yJÎ=2ur
çnqãèÎ7¨?$#ur öNà6¯=yès9 crßtGôgs? ÇÊÎÑÈ
158. Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan,
maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya)
dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.
(QS. Al-Araaf 7:158)
ö@è% bÎ) óOçFZä. tbq7Åsè? ©!$# ÏRqãèÎ7¨?$$sù ãNä3ö7Î6ósã ª!$# öÏÿøótur ö/ä3s9 ö/ä3t/qçRè 3 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÊÈ
ö@è% (#qãèÏÛr& ©!$# ^qߧ9$#ur ( bÎ*sù (#öq©9uqs? ¨bÎ*sù ©!$# w =Ïtä tûïÍÏÿ»s3ø9$# ÇÌËÈ
31. Katakanlah:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
32. Katakanlah: “
Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.
(QS. Al-Imran 3:31-32)
Selanjutnya, mari kita menganalisa perbuatan kita sehari-hari,
sebagai suatu ummat, yang mengaku sebagai pengikut dari Rasulullah SAW.
Mari kita coba pahami apakah kita benar-benar mengikuti dia atau tidak.
Shalat Kita?
Kalau secara teknis, insya Allah shalat kita masih 100% sama dengan
Nabi Muhammad SAW. Masih dalam Bahasa Arab, gerakannya sama, masih wajib
lima waktu, hitungan waktu shalat masih diambil dari posisi matahari,
menghadap kiblat, dsb. Tetapi mungkin kualitasnya shalat kita berbeda
dengan Nabi:
o Nabi Muhammad SAW shalat dengan baik, tenang, dan khusyu.
o Sebagian dari ummatnya shalat dengan cara kurang sempurna, buru-buru, sambil memikirkan segala sesuatu.
Dan sangat disayangkan bahwa banyak sekali “pengikut Muhammad SAW”
justru tidak melakukan shalat. Mungkin sebagian dari kita hanya hadiri
Shalat Jumat saja. Mungkin hanya setahun dua kali: yaitu Idul Fitri dan
Idul Adha. Kenapa begitu banyak orang bisa tinggalkan shalat dengan
sikap tenang, tetapi masih mau dianggap sebagai “pengikut Muhammad SAW”?
Dan mungkin sebagian dari mereka yang tidak shalat malah mau datang ke
masjid untuk Maulid Nabi,
tanpa rasa malu. Mungkin Nabi Muhammad SAW akan
menangis setiap hari kalau bisa menyaksikan kita.
Dan bagaimana dengan Shalat Jumat ktia? Mungkin 50% dari jemaah di sini ikuti Shalat Jumat dalam keadaan
setengah sadar,
atau tidur. Khatib seharusnya dipilih karena bisa bicara dengan
semangat. Tetapi banyak khatib belum belajar untuk “bicara di depan
umum”, jadi suaranya terlalu lembut, dan malah membuat jemaah tidur.
(Ilmunya tidak diragukan. Hanya cara menyampaikannya.) Jemaah “salah”
karena banyak yang abaikan ilmu yang mau diberikan oleh orang alim
(mereka merasa enakan tidur). Khatib “salah” karena tidak berusaha untuk
belajar: “Bagaimana caranya berceramah dengan suara yang baik dan
semangat, biar jemaah merasa tertarik dan tidak mau tidur?” Sayang kalau
ummat Islam tidur terus, pada saat ada orang alim yang mau berikan ilmu
yang benar dan bermanfaat di dunia dan di akhirat. Mungkin Nabi
Muhammad SAW akan menangis setiap hari kalau bisa menyaksikan kita dan
cara kita melakukan shalat.
Puasa Kita?
Kalau secara teknis, insya Allah masih sama dengan Nabi Muhammad SAW.
Mulai dari adzan Subuh, berakhir pada waktu Maghrib, dsb. Tetapi apakah
berat badannya Nabi Muhammad SAW malah
NAIK pada saat
puasa? Berapa banyak dari ummat Islam yang berat badannya NAIK pada
waktu bulan Ramadhan? (Dan saya pernah alami juga. Dulu, saya makan lima
kali setiap malam karena takut akan lapar besok. Sekarang sudah tidak
lagi begitu.)
Apakah Nabi Muhammad SAW rajin ke Tanah Abang atau ITC dan belanja
banyak di tengah bulan puasa? Dan pakaian yang dibeli itu BUKAN untuk
anak yatim dan fakir miskin, tetapi untuk dipakai saat pulang kampung?
Apakah tujuan dari puasa pulang kampung dengan baju baru? Pusat belanja
baju bisa menjadi lebih ramai daripada masjid.
Ada juga banyak yang mau melakukan umrah di saat puasa. Alhamdulillah
dia mau melakukan ibadah yang baik itu. Tetapi justru ada yang batalkan
puasanya, dengan alasan menjadi MUSAFIR! Ada orang lain yang pulang
kampung, dan mereka juga batalkan puasa dengan alasan musafir!
Mana yang lebih utama di tengah bulan suci Ramadhan? Puasa, atau
banyak jalan-jalan? Dilakukan terus-terusan setiap tahun, dan untuk
umrah, tentu saja ada biaya yang cukup tinggi. Mungkin Nabi Muhammad SAW
akan menangis setiap hari kalau bisa menyaksikan kita dan cara kita
melakukan puasa di bulan Ramadhan.
Haji dan Umrah Kita?
Kalau secara teknis, insya Allah masih sama dengan Nabi Muhammad SAW.
Tetapi apakah Nabi SAW naik haji setiap tahun? Dan umrah berkali-kali
dalam satu tahun? Ternyata, Nabi SAW hanya melakukan haji satu kali
saja. Dan hanya melakukan umrah sebagai idabah sunnah
3 kali saja (atau mungkin 4 kali).
Penjelasannya, Nabi Muhammad SAW hanya melakukan umrah 2 kali sebagai
ibadah sunnah, secara sengaja dan terpisah dari Haji. Satu kali lagi,
dia lakukan umrah pada saat sedang melakukan Haji, jadi tidak berangkat
secara khusus dari Medina untuk umrah saja. Dan satu kali lagi Nabi SAW
tidak berhasil masuk Makkah, berarti umrahnya tidak jadi. Artinya, Nabi
hanya melakukan umrah 2 kali saja (secara sengaja dan terpisah dari
Haji), padahal ada ribuan kesempatan. Boleh dikatakan 3 kali, kalau
tambahkan umrah yang dilaksanakan saat Haji. Dan boleh dikatakan 4 kali,
kalau termasuk satu kali yang gagal di mana Nabi berniat melakukan
umrah, tetapi tidak berhasil masuk kota Makkah (dan itu usaha umrah yang
pertama).
Jadi, boleh dikatakan Nabi SAW melakukan umrah minimum 2 kali
(berangkat secara sengaja dan terpisah dari Haji), maksimum 4 kali
termasuk saat Haji dan satu kali yang gagal). Padahal Nabi SAW bisa
melakukan umrah ribuan kali, kalau dia mau. Ternyata, hanya 2-4 kali
saja.
Uang yang dihabiskan oleh kita berapa banyak untuk melakukan
ibadah-ibadah itu? Berapa puluh atau berapa ratus juta setiap tahun,
untuk SETIAP ORANG yang berangkat? Apakah tidak ada orang yang lebih
membutuhkannya? Misalnya, anak yatim, fakir miskin, orang yang punya
hutang, orang yang perlu operasi, dsb. Apakah mereka itu “SAUDARA KITA”
atau tidak? Mungkin Nabi Muhammad SAW akan menangis setiap hari kalau
bisa menyaksikan kita dan cara kita utamakan kenikmatan ibadah sendiri
dengan biaya yang tinggi, pada saat ada banyak saudara kita yang perlu
bantuan.
Masjid Kita?
Kalau secara teknis, insya Allah masih sama dengan Nabi Muhammad SAW.
Tempat bersih untuk shalat, ada tempat wudhu, menghadap kiblat, dsb.
Tetapi kenapa bisa begitu mewah, sehingga menghabiskan MILYARAN RUPIAH
untuk renovasi saja? Saya tidak bicarakan masjid yang sudah dibangun
dari zaman dulu. Yang sudah ada, biarkanlah. Yang saya maksudkan adalah
yang dibangun dan direnovasi sekarang.
Ada sebuah masjid yang cukup besar. Sedang direnovasi. Pengurus
masjid pasang marmer di lantai dan tembok. Memang sangat indah tetapi
kenapa sebagian dari marmernya harus diimpor dari Itali? Dan kenapa
harus pakai marmer? Kenapa tidak bisa pakai UBIN berkualitas saja?
Sedangkan banyak hotel bintang 5 hanya pakai ubin. Kalau hotel mewah
bisa pakai ubin, kenapa masjid kita harus pakai marmer yang diimpor dari
luar negeri dengan biaya yang cukup besar?
Kenapa ada juga masjid yang harus pasang kubah emas dan menggunakan
barang-barang lain yang mewah di dalam masjid? Apakah Nabi Muhammad SAW
akan senang melihat masjid kita? Sedangkan banyak anak yatim yang
miskin, tidak bisa makan setiap hari, tidur dalam keadaan lapar, putus
sekolah, menjadi pemulung, dsb.? Mungkin Nabi Muhammad SAW akan menangis
setiap hari kalau bisa menyaksikan masjid kita.
Allah berharap kita bisa berubah. Para malaikat berharap kita bisa
berubah. Dan Nabi Muhammad SAW berharap kita bisa berubah. Jadi, mari
kita mengubah diri kita dan mengubah ummat Islam. Mulai dari sekarang.
Semoga bermanfaat.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
DAFTAR PUSTAKA
syamjr.wordpress.com/teks–pidato–pernikahan/ –
Tembolok –
Mirip
genenetto.blogspot.com/…/ceramah–maulid–nabi–saw-2010-di.html –
Tembolok –
Mirip
khutbahjumat.wordpress.com/…/khutbah-jumat-20080328/ –
Tembolok –
Mirip
jejakjejakjejak.wordpress.com/…/contoh–khotbah-jumat-mencetak-generasi-muslim-berkarakter/ –
Tembolok –
Mirip
http://www.oaseqalbu.net/modules.php?name=News&file… –
Tembolok –
Mirip (keutamaan ilmu)
Yasin Sulhan, contoh-contoh pidato praktis, Penerbit MEKAR Surabaya