Orang kaya pastikah selalu merasa cukup? Belum tentu. Betapa banyak orang kaya namun masih merasa kekurangan. Hatinya tidak merasa puas dengan apa yang diberi Sang Pemberi Rizki. Ia masih terus mencari-cari apa yang belum ia raih. Hatinya masih terasa hampa karena ada saja yang belum ia raih.
Coba kita perhatikan nasehat suri tauladan kita. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ِ
ﺽَﺮَﻌْﻟﺍ ِﺓَﺮْﺜَﻛ ْﻦَﻋ ﻰَﻨِﻐْﻟﺍ َﺲْﻴَﻟ ، ِﺲْﻔَّﻨﻟﺍ ﻰَﻨِﻏ ﻰَﻨِﻐْﻟﺍ َّﻦِﻜَﻟَﻭ
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim) Jadi kaya hati adalah kaya yang sebenarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Si Halaban Di Telaga Air Bertuah, Naskah Drama Teater, Cerita Legenda Banjar
Si Halaban Di Telaga Air Bertuah Legenda Gunung Bajuin *Terinspirasi dari cerita rakyat legenda Halaban dan Telaga Banyu Batuah Gunung Baj...

-
MOTIVASI BERAGAMA I. Pendahuluan Motivasi adalah berawal dari kata motif, yang memiliki arti dorongan. Motivasi merupakan seba...
-
Dhany Taulay nukar waluh di pleihari, harau sasat ke pasar lama, ingat akan jar urang bahari, jangan lepas sembahyang nang lima ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar